PATI, suaramerdeka-muria.com – Dua siswa SMA QT Yanbu’ul Quran menemukan alat pengawet ikan tanpa menggunakan es batu. Temuan ini pun dinilai memiliki nilai manfaat yang besar lantaran Pati menjadi salah satu penghasil ikan terbaik.
Alat yang diberi nama Fipservator itu ditemukan oleh Afthonul Labib Al Fikry dan Muhammad Adam Jordhan, siswa Kelas XI SMAQT Yanbu’ul Quran 1 Pati. Tak tanggung-tanggung alat yang menggunakan sistem antibakteri itu diklaim bisa menjaga kesegara ikan hingga 39 jam.
“Awalnya karena melihat kebetulan Pati ini penghasil ikan. Baik keberadaan nelayan, maupun pemancing. Kalau disimpan biasa, hanya bertahan sekitar tujuh jam. Kalau pakai es biasanya cepat mencair. Apalagi sifat ikan mudah membusuk,” terang Afthonul.
Hal itulah yang kemudian menginsipirasinya. Alat Fipservator miliknya itu sendiri bekerja dengan dua sistem. Yakni dengan sistem Fotokatalis dan cooling dynamic. Kedua mekanisme itu saling menguatkan dalam menjaga kesegaran ikan.
Baca Juga: Tujuh Fakta Oknum ASN Pemkab Rembang yang Digerebek Bersama THL Ngamar di Hotel
Baca Juga: Protes, Warga Tompomulyo Tanam Pisang di Jalan Rusak
Prinsip kerja pengawetan fotokatalis menghasilkan senyawa hidroksi radikal baik yang merupakan senyawa super oksida dan dapat mengoksidasi berbagai logam berat dan membunuh bakteri.
“Sistem fotokatalis itu untuk antibakteri. Bekerja saat lapisan tipis Na-doped ZnO disinari cahaya tampak sehingga menghasilkan senyawa hidroksi radikal, Senyawa inilah yang bisa membunuh bakteri,” jelasnya.
Sedangkan sistem pengawetan cooling dinamik bekerja berdasarkan prinsip fisika sederhana yang dapat mengalirkan panas dari sistem ke lingkungan sehingga suhu akan menurun. Yakni dengan memadukan antara pasir silica dengan air.
Dengan sistem tersebut dapat menurunkan beberapa suhu beberapa derajat secara alami dan berdasarkan uji yang dilakukan.
“Alat ini mampu mempertahankan kesegaran ikan mencapai 39 jam. Fipsevator juga memiliki kelebihan untuk membunuh bakteri,” jelasnya.
Sementara itu Mukholit, guru Pembimbing SMA QT Yanbu’ul Quran 1 Pati menambahkan, hasil penelitian kedua siswanya itu kini telah diikutkan dalam ajang kompetisi Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2023.
“Kami bersyukur saat ini telah berhasil masuk ke babak final. Rencananya untuk finalnya akan digelar pada 22 hingga 26 Februari mendatang di Tangerang,” tambahnya.
Kepala SMAQT Yanbuul Quran 1 Pati, Mohammad Hanafi menambahkan pihaknya mendukung hasil kreasi dari para siswanya. Apalagi temuan alat pengawet ikan itu sangat potensial untuk dikembangkan secara massal.
“Kami terbuka bila ada pihak yang ingin bekerja sama. Kami juga akan berupaya memfasilitasi agar bisa berkembang lebih lanjut.Apalagi alat ini memiliki nilai manfaat yang besar khususnya bagi warga Pati,” ujarnya.
Artikel Terkait
Rembang Geger : Kronologi Lengkap Diduga Oknum ASN Pemkab Digerebek di Kamar Hotel
Tim Kejaksaan Rembang Tiba-tiba Datangi Proyek Embung Glebeg, Ada Apa?
20.438 Warga Jepara Jadi Pemilih Pemula di Pemilu 2024, Disdukcapil Siapkan KTP Elektronik
Petani di Jepara Kesulitan Pupuk Bersubsidi Tapi Masih Bisa Menjerit
Update Sepak Bola Malam Ini : Laga PSIS vs Persebaya, Persita vs Persija dan Piala Asia 2023 DITUNDA !!
Lonjakan Harga Beras di Pati Mulai Berdampak, Penjualan Sepi
Awas! Kerusakan Jalan Wedarijaksa–Juwana Sering Sebabkan Laka