Sekolah Penggerak Jadi Role Model Kurikulum Merdeka

- Sabtu, 4 Februari 2023 | 05:00 WIB
Sejumlah perwakilan sekolah penggerak saat menunjukkan inovasi pembelajarannya di gedung Pusat Belajar Guru (PBG) kemarin. (suaramerdeka-muria.com/Beni Dewa)
Sejumlah perwakilan sekolah penggerak saat menunjukkan inovasi pembelajarannya di gedung Pusat Belajar Guru (PBG) kemarin. (suaramerdeka-muria.com/Beni Dewa)

Kudus, suaramerdeka-muria.com – sekolah penggerak digadang-gadang mampu menjadi role model Kurikulum Merdeka di Kudus. Di Kabupaten Kudus sendiri sekarang ini telah ada sekitar 33 sekolah penggerak.

sekolah penggerak di Kudus itupun membuat acara gelar karya pada Jumat (3/2) hingga Sabtu (4/2) di gedung Pusat Belajar guru (PBG). Berbagai hasil inovasi belajar ditampilkan dalam gelar karya tersebut.

Rizky Oktavian Saputra, Ketua pengelola progam PBG Kudus periode 2023-2028 mengatakan, selain gelar karya, mereka juga mengadakan pengukuhan kepengurusan baru PBG periode 2023 – 2028 serta launching logo baru.

“Untuk gelar karya ini diikuti oleh 33 sekolah penggerak yang ada di Kudus. Tujuh dari tingkat PAUD, 21 sekolah Dasar (SD), tiga sekolah menengah pertama (SMP), dan dua sekolah Menengah Atas (SMA),” terangnya.

Baca Juga: Kudus Hari Ini : Petaka Jumat Kliwon, Dua Bocah Tenggelam di Kali Gelis, Satu Masih Dicari

Baca Juga: Kecelakaan Pantura : Tergelincir Genangan Air, Pembonceng Supra Masuk Kolong Truk, Akhirnya Tewas

Baca Juga: Serunya Lelang Durian Lokal Rembang, Peserta Berebut Saling Tawar, Laku Mulai Rp 325 Ribu hingga Rp 2 Juta

Dia menyebut jika sekolah penggerak diharapkan dapat menjadi role model sehingga penerapan Kurikulum Merdeka bisa lebih dimaksimalkan. sekolah penggerak sendiri telah menjadi pionir penerapan Kurikulum Merdeka yang mendapatkan pendampingan langsung dari Kemendikbud.

“Gelar karya ini sendiri diharapkan bisa memacu bagi sekolah yang menggelar Kurikulum Merdeka secara mandiri untuk bisa mengikuti jejaknya,”tambahnya.
Dikatakannya, dalam implementasi kurikum merdeka disekolah dikatakannya ada yang berbasis sekolah penggerak dan non penggerak. Sementara untuk jalur mandiri terbagi ada mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi.

“Mandiri belajar masih menggunakan kurikulum 2013 yang dimodifikasi mengadaptasi Kurikulum Merdeka. Mandiri berubah melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat yang sudah disiapkan pemerintah. Sementara mandiri berbagi baik modul ajar dan perangkat belajarnya sudah dibuat oleh gurunya sendiri,” tambahnya.

Keberadaan Pusat Belajar guru (PBG) sendiri diharapkan dapat menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam mempercepat proses pemerataan, dan pemahaman guru terkait Kurikulum Merdeka.

Harjuna Widodo, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus menilai progam sekolah penggerak menjadi hal baik. Gelar karya itu sendiri bisa menjadi bentuk studi banding kepada sekolah yang telah menjadi sekolah penggerak.

“Jadi sekolah yang belum menerapkan bisa belajar dari sekolah penggerak,” ujarnya.

Sementara itu Elizabeth Lydia, progam officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation menilai jika PBG merupakan komunitas pembelajar yang sejak tahun 2018 mendapatkan pendampingan dari Djarum Foundation.

guru memegang peran penting dalam mencetak generasi emas. Hal ini yang menjadi dasar Djarum Foundation memberikan pendampingan di PBG sehingga secara konsisten dapat meningkatkan kapasitas guru di Kabupaten Kudus,” tandasnya.

Halaman:

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Contoh Teknologi Pendidikan Saat Ini

Senin, 20 Maret 2023 | 14:51 WIB
X