Pemkab Pati Uji Coba Sekolah Lima Hari, TPQ dan Madin Siap-Siap Ditinggalkan

- Selasa, 18 Oktober 2022 | 09:10 WIB
Sejumlah SD dan SMP diuji coba Pemkab Pati melaksanakan sekolah lima hari. (suaramerdeka-muria.com/Moch Noor Efendi)
Sejumlah SD dan SMP diuji coba Pemkab Pati melaksanakan sekolah lima hari. (suaramerdeka-muria.com/Moch Noor Efendi)

PATI, suaramerdeka-muria.com - Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menyatakan, uji coba lima hari kerja tidak hanya berlaku bagi aparatur sipil negara (ASN).

Dia menyebut, sejumlah SD dan SMP juga dicoba untuk sekolah lima hari.

"Hanya beberapa sekolah yang kita coba (masuk lima hari)," ujarnya saat ditanya wartawan berkait evaluasi uji coba lima hari kerja ASN yang telah berjalan sepekan, seusai dirinya membuka acara KPU di Hotel New Merdeka, Senin (17/10).

Mengenai sekolah mana saja yang diuji coba masuk lima hari, Henggar mengaku tidak hafal persis datanya.

Dia perlu mengecek dahulu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).

"Ada berapa ya, nanti saya cek datanya lagi. Kalau tidak salah lima (sekolah). Nanti saya komunikasikan dengan teman-teman Disdikbud," katanya.

Disinggung mengenai kekhawatiran banyak kalangan atas pemberlakuan lima hari sekolah di jenjang SD dan SMP akan mengancam Tempat Pendidikan Alquran (TPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin), dia mengaku telah mempertimbangkan.

Baca Juga: Antisipasi Pelanggaran, Inspektorat Siapkan Klinik Konsultasi ‘Nongki’

Baca Juga: Antisipasi Pelanggaran, Inspektorat Siapkan Klinik Konsultasi ‘Nongki’

Baca Juga: Bobol Atap, Maling Gasak Uang Puluhan Juta dari Apotek

Pihaknya pun akan studi ke sejumlah daerah.

"Itu yang coba kita pertimbangkan. Melihat tetangga kanan dan kiri, kabupaten yang lain seperti apa pemberlakuannya. Kalau memungkinkan dan bisa dengan 5 hari sekolah kenapa tidak. Tetapi kalau memang banyak kekhawatiran, ya nanti kita pertimbangkan. Itu nanti dalam evaluasi kan kelihatan," urainya.

Pj bupati mengemukakan sejumlah alasan melaksanakan uji coba lima kerja ASN. Selain untuk efektivitas dan efisiensi kinerja, kebijakan itu juga diklaim sebagai dukungan terhadap kelancaran lalu lintas, terutama pada waktu pagi.

Menurutnya, enam hari kerja kurang efektif. Terutama pada Sabtu, tidak ada yang banyak dilakukan ASN.

"Sabtu tidak akan bisa komunikasi kemana-mana. Koordinasi ke tingkat provinsi dan pusat tidak bisa. Karena memang instansi pusat dan provinsi (aktif) lima hari," katanya.

Halaman:

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X