Menindaklanjuti hal tersebut, Imam K. Nafy dari IAIN Pekalongan, memaparkan bahwa konsep pemberdayaan masyarakat dengan membersamai masyarakat.
“Kita akan membersamai masyarakat untuk bisa mengetahui potensi yang ada, mendampingi masyarakat untuk melakukan perencanaan yang baik, dan kemudian pengembangan kedepannya,” ungkapnya.
Baca Juga: Musim Kemarau Kok Bisa Banjir, Ini Nyata, Kejadian di Jawa Tengah
Menurutnya, kegiatan pengabdian tersebut tidak hanya kegiatan pada umumnya saja. Rencananya IAIN akan menjadikan Desa Sidomulyo sekaligus menjadi laboratorium sosial keagamaan.
Imam menjelaskan, setelah ini timnya akan melakukan survey pendahuluan ke lapangan melakukan pemetaan sosial, potensi-potensi desa. Baru kemudian melakukan treatment.
“Akhir Agustus atau maksimal awal September inshaallah bisa dimulai eksekusi. Sementara ini Desa Sidomulyo akan menjadi pilot projectnya. Kedepannya kalau pandemi ini mereda, kita bisa kirim mahasiswa secara kontinyu ke desa tertinggal yang kita pilih,” ungkapnya.
Baca Juga: Cerita Sapi Milik Kades di Rembang Dibeli Presiden Jokowi untuk Kurban
Berdasarkan data dari Dinas Sosial terdapat 1.946 kepala keluarga di Desa Sidomulyo. Dari data tersebut, sebanyak 1.141 menerima bantuan pemerintah nontunai (BPNT) dari Kemensos dan 564 KK menerima program kelurga harapan (PKH)
Baca Juga: Hore !! PKL Boleh Berjualan Lagi Hingga Pukul 9 Malam, Meski PPKM Darurat Diperpanjang
Artikel Terkait
Blora Usulkan Pelaksanaan TMMD Ditambah. Pertahun Enam Kali
Tak Bisa Berjualan, PKL di Blora Diberi Bantuan Sembako
Blora Targetkan 687.000 Vaksin Untuk Berbagai Kalangan
Karyawan Swalayan di Blora Mulai Divaksin
Patuhi Imbauan Ulama dan Umaro, Bupati Blora Salat Iduladha di Rumah
Blora Masuk Level 3 Perpanjangan PPKM, Artinya Apa Ya?