O2SNJaring Bakat Muda Bulutangkis ke Pentas Provinsi

- Kamis, 25 Mei 2023 | 09:29 WIB
Salah satu peserta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Pati cabor bulutangkis menyerahkan tenaganya agar berhasil lolos ke tingkat provinsi Rabu (24/5). (suaramerdeka-muria.com/Aziz Afifi)
Salah satu peserta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Pati cabor bulutangkis menyerahkan tenaganya agar berhasil lolos ke tingkat provinsi Rabu (24/5). (suaramerdeka-muria.com/Aziz Afifi)


PATI, suaramerdeka-muria.com - Siswa dari berbagai sekolah Kabupaten Pati beradu ketangkasan di PB Rahmat Badminton Rabu (24/5). Mereka saling bertanding untuk merebutkan tiket maju ke tingkat provinsi mewakili Kabupaten Pati dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).

Kemeriahan sudah mulai terdengar dari luar gedung. Teriakan para atlit cilik dan pukulan smash keras dari para peserta yang masih berstatus pelajaran tersebut tampak sengit terjadi.

Panitia Pelaksanaan O2SN Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Pati, Munif Wahyudi menjelaskan wajar jika pertandingan hari ini tampak sengit.

Pasalnya hanya ada satu perwakilan dari siswa dan siswi yang akan dikirim ke provinsi untuk mewakili Kabupaten Pati.

Pertandingan bulutangkis yang diselenggarakan di Pati sengaja hanya mempertandingkan satu kelas yakni kelas tunggal putra maupun putri saja. Sistem ini dipilih mengingat pelaksanaan O2SN hanya berlangsung satu hari saja.

Baca Juga: Dewan Ajak Orang Tua Dampingi Anak Antisipasi Dampak Buruk Era Digital

"Saya berharap kami langsung mempunyai atlet yang bisa mewakili Kabupaten Pati ke tingkat Provinsi Jawa tengah,” ujar Wahyudi.

Wahyudi mengatakan dalam pertandingan yang digelar diikuti peserta dari jenjang SMP maupun SD. Dari jenjang SMP ada sebanyak 16 putra dan 8 putri. Mereka merupakan siswa dari kelas tujuh, delapan hingga sembilan.

Sedangkan peserta dari jenjang SD sebanyak 13 putra dan 11 putri. Para atlet merupakan siswa dari kelas tiga hingga lima.

"Sistem pemilihan lawan juga dengan cara diundi oleh panitia. Jadi tidak berdasarkan umur. Bisa saja kelas 3 bertemu kelas 5 ataupun bisa seumuran sebab diukur adalah kemampuan,” katanya.

Salah satu guru pembimbing dan , Kausrin (42) mengaku optimistis dapat membawa anak didik ke tingkat lebih. Ia mengaku telah mempersiapkan latihan cukup lama.

Meski begitu Kausrin mengaku tidak ada persiapan khusus. Sebagai pelatih dirinya hanya memberi dorongan mental agar anak didiknya mampu lolos ke provinsi.

"Seandainya tidak lolos, saya juga kasih wejangan jangan menyerah. Semoga kedepannya bisa mewakili turnamen-turnamen bulutangkis, maupun itu putra dan putri,” ucap Kausrin.

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Cabor Angkat Berat Asa Borong Emas NPCI Pati

Selasa, 30 Mei 2023 | 05:47 WIB
X