JEPARA, suaramerdeka-muria.com - Stok kebutuhan bahan makanan, terutama sayuran, tahu, tempe, hingga telur di Karimunjawa mulai tersedia.
Sejumlah warga nekat berlayar untuk membeli bahan makanan tersebut dari Jepara.
Camat karimunjawa Muslikin mengatakan, musim baratan atau gelombang tinggi tidak menjadi hambatan sejumlah warga untuk menyeberang ke jepara menggunakan kapal barang atau kapal nelayan.
Mereka membeli sejumlah bahan makanan untuk dijual kembali di karimunjawa. Dengan resiko yang besar, bahan makanan yang dijual harganya memang melonjak tinggi.
Baca Juga: 499 Orang dari Karimunjawa Akhirnya Dievakusi KM Kelimutu : 49 Di antaranya Wisatawan Mancanegara
Baca Juga: Ratusan Warga Karimunjawa Juga Tertahan di Jepara, Perbekalan Menipis
''Sayuran, cabai, telur mulai tersedia, tapi harganya memang sangat tinggi. Warga yang berani nekat ini memiliki resiko jika ombak tinggi, barang akan dibuang untuk menyelamatkan penumpang di dalam kapal,'' terangnya, Rabu (28/12/2022).
Kenaikan harga ini selalu terjadi saat musim baratan tiba, sehingga warga tidak kaget.
Namun, Setelah baratan selesa, harga kebutuhan pokok akan kembali normal. Dia berharap kondisi ini tidak berlangsung lama, karena berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca ekstrim ini sampai akhir Desember.
Selain bahan kebutuhan pokok, untuk BBM, terutama pertalite dan solar memang menipis. Namun, untuk ketersediaan dexlite masih melimpah.
Baca Juga: Kejutan Liga 3 Jateng 2022 : PSIK Klaten Lolos Final Menantang Pekalongan
Warga Karimunjawa, Fahrul mengatakan, kenaikan harga barang memang terjadi signifikan saat musim baratan.
Dia menyebutkan, harga cabai mencapai Rp 200 ribu per kilogram, harga telur mencapai Rp 45 ribu per kilogram, dan harga pertalite di pengecer mencapai Rp 20 ribu per liter.
Artikel Terkait
Ganggu Pariwisata, PHRI Jepara Soroti Pembuangan Limbah Tambak Udang di Laut Karimunjawa
Limbah Tambak Udang Bisa Merusak Terumbu Karang Karimunjawa di Jepara : Ini Penjelasannya
Lomba Belum Dimulai, Peserta Lomba Mancing di Karimunjawa Jepara Meninggal Dunia
Rusak Ekosistem Laut, Ketua DPRD Jepara Mendesak Penghentian dan Penertiban Tambak Udang Karimunjawa
Pembukaan Tambak Baru Karimunjawa Dihentikan
Pulang Kampung ke Jepara, Bupati Sleman Bawa Rombongan ke Karimunjawa
318 Wisatawan Tertahan di Karimunjawa Akibat Gelombang Tinggi
Tertahan Akibat Cuaca Buruk, Wisatawan Karimunjawa Dievakuasi Selasa oleh Kapal Pelni
Ratusan Warga Karimunjawa Juga Tertahan di Jepara, Perbekalan Menipis
499 Orang dari Karimunjawa Akhirnya Dievakusi KM Kelimutu : 49 Di antaranya Wisatawan Mancanegara