REMBANG, suaramerdeka-muria.com – Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, Jumat (20/5) sore mengunjungi rumah Sinta Auliya Maulidiah (10).
Risma datang di kediaman bocah asal Desa Samaran Kecamatan Pamotan yang kakinya diamputasi lantaran menderita tumor ganas itu untuk memberikan bantuan.
Di hadapan Risma, di atas kursi rodanya Sinta Aulia berujar ingin meraih pendidikan tinggi di tengah keterbatasannya.
Baca Juga: Kunjungi Sinta Aulia di Rembang, Mensos Risma Berikan Uang dan Boneka Boba
Hal itu diucapkan Sinta saat Risma bertanya apa yang diinginkannya dalam dialog yang didampingi Sang Ibu.
Disinggung soal cita-cita Sinta yang ingin sekolah tinggi, Risma menyebut nanti bisa dibantu melalui program pemerintah.
“Sebetulnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Siapa pun, kondisi apa pun, semua berhak untuk berhasil, dan berhak suskes. Itu yang saya sampaikan ke Adik Sinta,” ujar Risma.
Saat wawancara seusai dialog, wartawan kemudian bertanya kepada Mensos Risma terkait pihak mana mana yang nanti akan menanggung pendidikan Sinta.
Risma mengaku Kementerian Sosial tidak memiliki anggaran.
“Kami tidak punya anggaran. Saya Kementerian Sosial, bukan kementerian Pendidikan,” paparnya.
Ibu Sinta, Soimah menegaskan, anaknya ingin melanjutkan sekolah dan memiliki Pendidikan tinggi.
Sejauh ini, baru satu pihak yang pernah menawarkan pendidikan sampai SMA kepada Sinta Auliya.
Ia adalah Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi.
Artikel Terkait
Gagal di SEA Games, Strategi Shin Tae-yong Tak Cocok Diterapkan di Timnas?
SEA Games Vietnam : Indonesia Bertemu Musuh Bebuyutan di Perebutan Perunggu
Karier Shin Tae-yong Terancam Jika Tak Bisa Menang vs Malaysia Meski Medali Perunggu, Indonesia Krisis Pemain
Pameran Kaligrafi SMP 2 Gebog, Bekali Siswa dengan Keterampilan Seni Kaligrafi
BupatI Blora Bangga Prestasi Siti Nafisatul Hariroh Raih Perunggu SEA Games 2022
Profil & Sosok Siti Nafisatul Hariroh Peraih Perunggu Angkat Besi SEA Games : Jadi Atlet Karena Ingin Jadi PNS
Link Live Streaming Angkat Besi SEA Games 2022 : Saatnya Eko Yuli Irawan dan Mohammad Yasin Sumbang Emas