JEPARA, suaramerdeka-muria.com- Kepala Kantor Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Jepara Jaka Pramono mengaku belum mendapatkan informasi tentang iklan penjualan properti kepada WNA di Karimunjawa.
Iklan The Startup Island itu mempromosikan penjualan hunian untuk warga negara asing (WNA) di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jateng
Tangkapan layar iklan tersebut, diunggah oleh akun @yoyen Jumat (14/1/2022).
The Startup Island menawarkan pembelian unit rumah di Pulau Karimunjawa seharga 49.500 Euro atau jika dirupiahkan menjadi sekitar Rp 808 juta.
Baca Juga: Viral !! Jual Hunian untuk WNA di Karimunjawa, Ternyata Belum Ada Izinnya, Diiklankan di Internet
Proyek tersebut diklaim sebagai hunian premium yang memiliki akses langsung dengan pantai, beach club, coworking space, dan fasilitas lainnya.
Dalam iklannya, selama delapan bulan sudah terjual 170 unit rumah dari 300 unit yang dipasarkan.
Proyek di Karimunjawa ini memiliki luas 35.000 meter persegi dan berada di tepi pantai.
Saat ini masih dalam proses konstruksi dan akan melaksanakan opening pada Oktober 2022 mendatang.
Startup Island dalam websitenya juga menawarkan keuntungan sampai ekosistem kewirausahaan eksklusif.
Pembelian rumah ini dapat dilakukan dalam satu kali pembayaran atau selama enam tahun.
Menurut Kepala Kantor Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Jepara Jaka Pramono, WNA tidak bisa menguasai tanah di Indonesia.
Perumahan yang dijual kepada WNA tidak bisa ditindaklanjuti peralihannya.
Artikel Terkait
Viral !! Jual Hunian untuk WNA di Karimunjawa, Ternyata Belum Ada Izinnya, Diiklankan di Internet