“Ini sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.
Siaga Jiwa Raga juga merupakan komitmen seumur hidup santri untuk membela tanah air yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren,” ujar Menag Yaqut.
Menag Yaqut menegaskan bahwa Siaga Jiwa bermakna pula bahwa santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil’alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia.
Karenanya, santri tidak akan pernah memberikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak pemikiran dan komitmen terhadap persatuan dan kesatuan Indonesia.
Siaga Raga berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya santri didedikasikan untuk Indonesia.
Karenanya, santri tidak pernah lelah berusaha dan terus berkarya untuk Indonesia.
“Jadi, Siaga Jiwa Raga menjadi sangat penting di era pandemi Corona Virus Desease (Covid-19) sekarang ini, di mana santri tetap disiplin dan tidak boleh lengah dalam melaksanakan protokol kesehatan 5M+1D (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas dan Doa) demi kepentingan bersama,” tutur Menag.
Artikel Terkait
Beda Dengan yang Lain, Komunitas Santri Gayeng Bikinan Gus Baha Lakukan Ini Sambut HUT Kemerdekaan RI
Kemenag Kolaborasi dengan Pemkab Tangani Pandemi, Percepat Vaksinasi di Pesantren, Santri Diminta Taat Prokes
Wahai Tukang Potong Sembarangan Video Pengajian Ulama, Komunitas Santri Gayeng Prihatin Kelakuan Anda. Dengar!
Blora Butuh Alat Pengolah Donor Plasma Konvalesen, Santri Diminta Jadi Contoh Prokes
Hebat, Santri di Rembang Olah Sampah Pesantren Jadi Maggot untuk Pakan Ternak
Sejarah Lengkap Hari Santri, Resolusi Jihad Mengawali
10 Twibbon Trending Hari Santri 2021, Santri Siaga Jiwa Raga