PATI, suaramerdeka-muria.com - Jalur pantura Juwana - Rembang kembali macet parah beberapa hari terakhir ini.
Sejumlah sopir pun mengeluh lantaran harus tertahan di Batangan hingga lebih dari sehari semalam.
Dari pantauan di lapangan, antrean kendaraan begitu panjang. Bahkan kemacetan terlihat hingga mendekati jalan lingkar Pati. Sementara di sisi Timur hingga hampir memasuki perbatasan Pati -Rembang.
Sejumlah sopir bahkan sampai mematikan kendaraannya lantaran laju arus lalu lintas sama sekali tak bergerak. Tak sedikit sopir yang turun dari truknya untuk melepas penat.
Beberapa kendaraan bahkan ada yang nekat melawan arus untuk menghindari kemacetan.
Kondisi perbaikan jalan pantura di Kecamatan Batangan disinyalir menjadi penyebab terjadinya kemacetan tersebut.
Belum lagi curah hujan tinggi yang membuat bahu jalan tidak bisa dilewati karena berlumpur dan tekstur tanahnya yang lembek.
Baca Juga: Pemkab Jepara Alokasikan Rp 50,29 Miliar untuk THR ASN
Baca Juga: 120.165 Warga Jepara Dapat Bansos, Ada yang Terima Rp 3,9 Juta
Hal ini, membuat supir tidak berani melewati bahu jalan, sementara separuh jalan dalam pengecoran.
Anam, salah seorang sopir mengatakan sudah hampir 18 jam ini dia terjebak macet. Seharusnya dia harus sampai ke tujuan pada Sabtu (1/4) ini. Namun hingga Sabtu (1/4) dia justru masih tertahan di Kecamatan Batangan.
"Masih belum separuh perjalanan," ujarnya.
Dia mengaku dari Rembang dan hendak menuju Wonosobo. Dia mengaku hanya bisa pasrah atas kondisi itu.
"Padahal kalau dalam kondisi normal tentu sudah sampai Wonosobo bahkan sudah bisa bongkar," keluhnya.
Kondisi itu, dikatakannya, selain menghabiskan waktu juga menyebabkan biaya operasional yang tinggi. Seperti untuk biaya makan dan kesehariannya.
Artikel Terkait
Peci Batik Jadi Trend Saat Ramadan di Pati
Uniknya Kelenteng Hok Tik Bio Pati, Buka Warung Gratis untuk Berbuka Puasa
Massa Terdakwa Kasus Penipuan Usaha Kapal Datangi Sidang
Setelah Diprotes Warga, Terungkap Sapras Graha Alka Ternyata Kurang Menunjang
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Politisi PPP : FIFA Tidak Sportif
Joni Kurnianto : Persipa Terdampak Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia