REMBANG, muria.suaramerdeka.com - 38 jemaah umroh asal Kabupaten Rembang yang diduga ditelantarkan biro tour dan umroh masih bertahan di Yogyakarta.
Jemaah umroh yang telah menunggu sejak Jumat sore masih bertahan di Yogyakarta karena berharap masih diberangkatkan.
Informasi itu dibenarkan oleh Kepala Desa Sanetan Kecamatan Sluke, Janadi.
Dia mengatakan mendapatkan informasi salah satu warganya yang ikut ditelantarkan tentang janji dari pihak biro jasa tour dan umroh yang akan memberangkatkan jemaah .
''Jemaah masih menunggu di Yogyakarta sampai Minggu (19/3/2023) besok . Info yang saya dapat dari salah satu jemaah begitu (akan diberangkatkan Minggu, Red),'' terang dia.
Dia menjelaskan dari 38 jemaah itu, delapan diantaranya merupakan warga Desa Sanetan.
''Dari desa kami memang hanya delapan jemaah. Yang lain ada dari Desa Langgar, Sluke dan beberapa desa lainnya,'' tegas dia.
Sebelumnya, pihak desa yang jemaahnya terlantar sempat akan mendatangi jemaah di Yogyakarta.
Namun karena mendapatkan informasi terbaru, pihak desa menunggu perkembangan.
Sebelumnya, sejak Jumat malam viral beredar video yang menyebutkan jemaah asal Kabupaten Rembang yang diduga ditelantarkan biro tour dan umroh di Bandara YIA Yogyakarta.
Dalam video tersebut jemaah terlihat berada di dalam ruangan bandara.
Setelah video tersebut viral, 38 jemaah itu dikabarkan menginap di salah satu hotel di Kulonprogo Yogyakarta.
Sementara itu, saat suaramerdeka-muria.com kembali mengkonfirmasi nomor telepon yang tertera pada perlengkapan ibadah Mabari Tour & Travel Rembang, tidak banyak mendapatkan jawaban.
Pihak penerima telepon tidak membeberkan jumlah pasti jemaah yang gagal berangkat lantaran paspor mati.
Ia hanya berujar bahwa kasus ini sudah ada yang menangani dari pihak kepolisian Kulonporogo, Yogyakarta.
