KUDUS,suaramerdeka-muria.com - Meneruskan tradisi belasan tahun silam, menjelang pitulasan Desa Janggalan, Kecamatan Kota bersolek. Sejumlah lukisan mural tiga dimensi mewarnai sejumlah sudut desa.
"Lukisan tersebut dilombakan," kata Kades Noor Aziz kepada Suara Merdeka, Jumat (13/8).
Salah satu kawasan Kudus Kulon tersebut mentradisikan menghiasi lingkungan jelang perayaan tujuh belasan. Motif lukisan suka-suka warga. Selain kolam ikan koi, kubik, ada pula lukisan kuda "setengah" badan. Soal lukisan Kuda, Noor menyebut terkait asak usul desa.
"Wilayah Janggalan dikaitkan dengan Mbah Janggalan, yang merupakan tokoh asal usul desa," jelasnya.
Diceritakan Mbah Janggalan merupakan sosok yang dipercaya merawat kuda kesayangan Sunan Kudus. Dia selalu hadir setiap sang sunan menyebut namanya. Kisah tersebut diturunkan dari generasi ke generasi.
"Tema lukisan lain disesuaikan selera warga," jelasnya.
BACA JUGA : Sambut HUT Kemerdekaan, Warga Kibarkan Bendera di Puncak Piramid Patiayam
Hal utama, guyub sekitar 2.000an warga Janggalan terjaga. Bonusnya, lokasi tersebut mungkin menjadi potensi wisata.
Sebenarnya Janggalan mempunyai nukilan sejarah yang mewarnai Kudus Kulon. Selain tradisi bordir icik yang melegenda, Janggalan mempunyai rumah adat Kudusan dengan kondisi terawat dan terjaga sampai saat sekarang.
Artikel Terkait
Sejarah Hari Pramuka di Indonesia, Ketua Pertama Dijabat Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Seram, Piton 3,5 Meter Bersarang Dekat Pemukiman, Erami 24 Telor Ukuran Besar
Persiapkan Zona Bebas Korupsi, Ini Inovasi yang Dilakukan Polres Pati