Orang Tua Wajib Waspada, Kian Marak Kasus Anak Kecanduan HP, hingga Ketagihan Situs Porno

- Selasa, 31 Januari 2023 | 20:08 WIB
Dokter kejiwaan RSUD RAA Soewondo dr. Yarmaji Sp. Kj saat memberi keterangan kepada awak media. (suaramerdeka-muria.com/Beni Dewa)
Dokter kejiwaan RSUD RAA Soewondo dr. Yarmaji Sp. Kj saat memberi keterangan kepada awak media. (suaramerdeka-muria.com/Beni Dewa)

PATI, suaramerdeka-muria.com – Kasus anak yang mengalami kecanduan saat bermain handphone saat ini rupanya kian memprihatinkan.

Selain kecanduan main HP ada pula kasus anak yang ketagihan menonton situs porno. Sejumlah anak-anak bahkan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Dokter Kejiwaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati mengamini adanya kenaikan kasus anak-anak yang kecanduan bermain handphone. Tak sedikit yang harus menjalani rawat jalan serta ada lima kasus yang sampai harus dilakukan rawat inap.

“Usia pelajar antara SMP, SMA serta ada yang kuliah,” ujarnya.

Salah satu kasus yang memprihatinkan ialah seorang siswi SMP yang kecanduan membuka situs porno. Akibatnya anak tersebut sampai mengalami gangguan emosi hingga mengurung diri.

anak itu datang bersama kedua orangtuanya. Awalnya sering mengurung diri dan gangguan emosi. Saat ditanya awalnya mengalami perundungan di sekolah,” terangnya.

Baca Juga: Hai Pengendara, Siap-siap! Polda Jateng Uji Coba Tilang Elektronik Pakai Drone di Pati

Baca Juga: Tenang, Motor Barang Bukti Balap Liar Jalan Pemuda Bisa Diambil, tapi Ada Syaratnya

Diperkirakan, kasus itu bermula saat bocah tersebut pernah mengakses situs pornografi. Hal itu berlanjut setelah dia dipaksa temannya untuk menonton secara terus menerus. Tindakan tidak terpuji itu dilakukan oleh teman perempuannya.

“Karena tidak kuat, dia akhirnya melaporkannya ke orang tua dan kemudian dibawa kesini. Saat dilihat memang harus dilakukan pendampingan,” tambahnya.

Selain itu dia juga menyebut ada kasus lainnya. Sebagian besar anak-anak itu mengalami gangguan kejiwaan dari gangguan emosi, gangguan tidur hingga perilaku yang berubah. Bahkan ada yang sampai harus kabur dari sekolah lantaran tidak dibolehkan menggunakan HP hingga membangkang orang tua dan mengambil uang tanpa izin.

Kasus itu juga meningkat selepas pandemi yakni saat anak-anak memiliki porsi lebih banyak dalam bermain HP.Saat pembelajaran daring, proses anak awalnya memang menggunakan HP untuk belajar. Namun terjadi kerentanan dimana di HP ada iklan serta hal-hal yang menarik sehingga beralih ke hal lain.

“Hal itu berujung anak mengalami kesulitan untuk mengendalikan main HP,” tambahnya.

Dia pun memberikan sejumlah tips bagi orang tua dan sekolah agar kasus semacam itu bisa diminimalisir. Salah satunya adalah pentingnya batasan dalam penggunaan HP serta pendampingan yang ketat.

“Jadi ini menjadi peran bersama. Orangtua harus ada kendali dalam menggunakan HP. Bukannya tidak boleh sama sekali tapi harus ada batasan. Ada pendampingan dari orang tua. Refreshing boleh asal ada batasan,” tegasnya.

Halaman:

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mendulang Manis dari Pahitnya Kopi Lereng Muria

Jumat, 24 Maret 2023 | 14:41 WIB
X