Kawasan Kuliner Miliaran Rupiah Sepi, Puluhan Kios Dikosongkan, Pedagang : Pemkab Minim Inovasi

- Rabu, 25 Januari 2023 | 19:03 WIB
Puluhan kios di kawasan pertokoan dan kuliner eks-Kawedanan Pamotan hingga saat ini masih belum difungsikan alias dibiarkan kosong. (suaramerdeka-muria.com/Ilyas al-Musthofa)
Puluhan kios di kawasan pertokoan dan kuliner eks-Kawedanan Pamotan hingga saat ini masih belum difungsikan alias dibiarkan kosong. (suaramerdeka-muria.com/Ilyas al-Musthofa)

Rembang, suaramerdeka-muria.com – Nasib miris menimpa puluhan kios di kawasan pertokoan dan kuliner eks-Kawedanan Pamotan.

Sekira 40 kios yang berada di pertokoan dan kuliner kawasan eks-Kawedanan Pamotan hingga saat ini dilaporkan masih dibiarkan kosong oleh pemiliknya.

kios yang berada di sepanjang selatan tersebut sudah dua tahun ini tidak difungsikan.

Pedagang di sana menganggap Pemkab Rembang minim inovasi untuk membuat kawasan pertokoan dan kuliner di sisi selatan menjadi ramai.

Baca Juga: Langkah Awal Ramaikan Pusat Kuliner Pamotan, Pemkab Bakal Tertibkan Penyewa Kios Nunggak Sewa

Hal itu sejatinya menjadi tanda tanya, lantaran pembangunan kawasan pertokoan dan kuliner itu dianggarkan dengan anggaran sekira Rp 9,8 miliar pada 2018 lalu.

Saat ini, yang terlihat ramai hanya ruko dan beberapa kios yang berada di bagian depan. Sedangkan kios yang di bagian sisi selatan dalam hingga sekarang masih banyak yang nganggur.

Bahkan sebagian sudah tutup sejak lebih dari dua tahun lalu saat wabah Covid-19 melanda.

Seorang pemilik kios di kawasan pertokoan dan kuliner Pamotan, Abdul Muid mengatakan, kios-kios yang saat ini dibiarkan nganggur tersebut dulu sempat digunakan untuk jualan aneka makanan dan konter pulsa.

Baca Juga: Pasar Hewan Pamotan Dibangun Tahun Ini, Anggaran Rp 4 Miliar, Bisa Tampung Seribu Ekor Ternak

Baca Juga: Rembang Hari Ini : Gunakan 15 Bus, 601 Perangkat Desa Berangkat ke Jakarta, Usung Dua Misi

Menurut Muid, kios-kios di selatan tersebut tidak digunakan lagi oleh pemiliknya lantaran sepi dari pembeli.

kios yang tutup dan tidak digunakan hingga saat ini berada di satu deretan dengan jumlah sekira 40 unit.

“Yang tutup satu deretan. Memang belum pernah dipakai jualan. Dulu awal-awal ada yang dipakai warung kelontong, makanan dan konter. Tapi tidak kuat lama langsung tutup karena sepi,” terang dia.

Muid menyebut, problem kawasan pertokoan dan kuliner Pamotan adalah salah desain.

Halaman:

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X