Gawat, Belasan Makanan Mengandung Bahan Berbahaya Dijual di Pasar Bitingan Kudus

- Jumat, 20 Januari 2023 | 06:44 WIB
Tim dari Disdagperin Prov Jawa Tengah bersama Disdagperin Kabupaten Kudus saat melakukan pengecekan bahan makanan di Pasar Bitingan kemarin. (suaramerdeka-muria.com/Beni Dewa)
Tim dari Disdagperin Prov Jawa Tengah bersama Disdagperin Kabupaten Kudus saat melakukan pengecekan bahan makanan di Pasar Bitingan kemarin. (suaramerdeka-muria.com/Beni Dewa)

Kudus, suaramerdeka-muria.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menindaklanjuti hasil uji laboratorium Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM). Di mana hasil uji itu menyebutkan ada belasan makanan yang mengandung bahan berbahaya dijual di pasar Bitingan Kudus.

Tim dari Disperindag Prov Jateng itu kembali datang ke Kudus Kamis (19/1) kemarin untuk mengecek apakah sampling yang teruji mengandung zat berbahaya masih dijual. Rupanya dari penelusuran ada sejumlah pedagang yang masih menjualnya.

Senen, Kepala Bidang Standarisasi dan Perlindungan Konsumen pada Disperindag Prov Jateng mengatakan, dari uji BBPOM diketahui 79 sampel yang diambil untuk diperiksa. Hasilnya untuk yang negatif formalin sebanyak 66 sampel.

“Sementara untuk 13 lainnya mengandung formalin. Yakni berasal dari ikan asin 11 sampel dan komoditi lain ada dua sampel. Tim Ada juga kerupuk yang menggunakan pewarna Rodamin B,” terangnya.

Di antara belasan sampel yang mengandung formalin itu diketahui seperti gelondong bakso, serta bleng atau bahan pembuat kerupuk.

Baca Juga: Pertandingan Final Irak vs Oman di Piala Teluk Arab Tetap Digelar Meski di Luar Stadion Rusuh

Baca Juga: Kericuhan di Luar Stadion Jelang Final Piala Teluk Arab, Irak vs Oman : Dua Orang Dilaporkan Meninggal

“Jadi kegiatan ini untuk menindaklanjuti temuan BBPOM tersebut di pasar Bitingan. Kami melakukan pengawasan atau pengecekan,” tegasnya.

Hasilnya dia mengamani jika ada sejumlah makanan yang tak layak karena mengandung zat berbahaya masih dijual. Seperti Bleng, gelondong bakso, teri nasi, dan cumi kering.

“Tapi ada juga pedagang yang sudah memiliki kesadaran dengan tidak mernjual lagi. Seperti kerupuk dan produk lainnya,” tambahnya.

Untuk pedagang yang masih menjual makanan tak layak tersebut telah diimbau untuk menarik dagangannya. Mereka juga diminta untuk tidak lagi menjual produk tersebut.

“Kami telah meminta mereka menjual produk yang lain dan lebih aman. Kami bersyukur pedagang cukup kooperatif. Begitu tahu berbahaya, bleng, bakso dan teri nasi telah ditarik oleh pedagangnya lagi,” ujarnya.

Kabid Fasilitasi Perdagangan Promosi dan Perlindungan Konsumen Disperindag Kabupaten Kudus Minan Mochamad menambahkan, dari hasil temuan itu pihaknya akan menindaklanjutinya dengan melakukan pembinaan dan edukasi kepada para pedagang.

“Kami tentu akan mengedepankan pembinaan. Tapi kalau tetap susah dibina tentu akan kami ambil tindakan tegas. Bisa saja dengan mengambil makanan yang memiliki kandungan berbahaya hingga mengevaluasi surat izin pendasarannya,” katanya.

Sementara itu Istiqomah, salah satu pedagang yang menjual Bleng mengaku tak tahu Bleng yang dijualnya itu mengandung boraks. Dia mengaku Bleng telah sejak lama digunakan untuk pembuatan krupuk.

Halaman:

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Polisi Gelar Rekonstruksi Pertikaian Warga di Dawe

Selasa, 28 Maret 2023 | 02:39 WIB

Kudus Berambisi Boyong Adipura Kencana Tahun 2025

Minggu, 26 Maret 2023 | 17:26 WIB
X