Update Banjir Pati : Air Berangsur Surut, Sisakan Genangan

- Selasa, 17 Januari 2023 | 06:19 WIB
Banjir di sebagian wilayah di Pati berangsur surut, menyusul curah hujan yang rendah, belakangan ini. (suaramerdeka-muria.com/Moch Noor Efendi)
Banjir di sebagian wilayah di Pati berangsur surut, menyusul curah hujan yang rendah, belakangan ini. (suaramerdeka-muria.com/Moch Noor Efendi)

Pati, suaramerdeka-muria.com - banjir yang melanda sebagian wilayah di Pati berangsur surut. Bencana yang terjadi sejak 31 Desember 2022 itu, kini tinggal menyisakan genangan air di enam kecamatan.

"Awalnya ada 11 kecamatan, sekarang tinggal 6 kecamatan. Namun tidak semua desa di 6 kecamatan itu terendam banjir," ujar Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, Sabtu (14/1).

Keenam kecamatan tersebut meliputi Sukolilo, Kayen, Gabus, Pati Kota, Jakenan, dan Juwana. Desa-desa yang tergenang banjir di enam kecamatan itu, berada di tepi Sungai Juwana.

Henggar menyatakan, pihaknya terus mendistribusikan kebutuhan logistik untuk warga yang terdampak banjir. Selain dari pemkab, bantuan juga datang dari berbagai pihak.

"Sejak awal banjir, bantuan logistik memang sudah bergerak, saya berterima kasih dengan adanya bantuan logistik dari banyak pihak," katanya seusai menerima bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

Baca Juga: Sertijab Kepala Kantor Imigrasi Pati : Pegawai Diminta Berperan sebagai Kacung Masyarakat

Baca Juga: Hasil Semifinal Piala Teluk Arab : Irak Singkirkan Kontestan Piala Dunia 2022

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Pati Martinus Budi Prasetya menjelaskan, secara umum penurunan genangan banjir rata-rata 10-20 sentimeter. Namun, puluhan desa masih belum terbebas dari banjir, terlebih daerah yang berdekatan dengan Sungai Juwana.

Dia menyebut, surutnya banjir secara perlahan disebabkan sejumlah faktor. Di antaranya curah hujan di Kabupaten Pati dan sekitarnya yang menurun, tidak seperti pada akhir Desember 2022 hingga awal Januari 2023.

Di luar itu, penutupan kembali salah satu pintu Bendung Wilalung yang mengarah ke Sungai Juwana, yang sebelumnya sempat dibuka. Kondisi demikian tak lepas dari debit air di Bangunan Pengendali banjir Wilalung Lama (BPBWL) tersebut menurun.

Satu pintu BPBWL yang mengarah ke Sungai Juwana sempat dibuka pada Selasa (10/1). Itu lantaran debit air di bendungan yang berada di perbatasan Kudus dan Demak mencapai 900 meter kubik per detik.

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mendulang Manis dari Pahitnya Kopi Lereng Muria

Jumat, 24 Maret 2023 | 14:41 WIB
X