Tanggul Embung Tepus Bocor, Warga Khawatir Jebol dan Berdampak ke Permukiman

- Senin, 16 Januari 2023 | 06:02 WIB
Warga saat melihat kondisi embung Tepus Desa Beketel, Kecamatan Kayen yang mengalami kerusakan. (suaramerdeka-muria.com/Beni Dewa)
Warga saat melihat kondisi embung Tepus Desa Beketel, Kecamatan Kayen yang mengalami kerusakan. (suaramerdeka-muria.com/Beni Dewa)

Pati, suaramerdeka-muria.com – Salah satu titik tanggul di embung Tepus, di Desa Beketel, Kecamatan Kayen terlihat mengalami kebocoran. Warga pun khawatir jika kerusakan tanggul itu semakin parah hingga berujung jebolnya tanggul penampung air dari kawasan Pegunungan Kendeng tersebut.

Dari pengamatan di lapangan, kondisi kerusakan tanggul itu terlihat tepat berada di sebelah pintu pembuangan irigasi. Hanya saja kini air tidak keluar lewat pintu pembuangan irigasi tersebut melainkan lewat celah yang berada tepat di sebelahnya.

Sedangkan pintu airnya kini telah rusak dan tidak berfungsi. Air yang menerobos celah itu tampak memiliki debit yang tinggi. Bahkan persawahan yang ada di bawahnya tampak tergenang air.

Padahal dalam keadaan normal, jika air melimpas biasanya akan terbuang lewat saluran pembuangan yang telah ada. Hanya saja dengan adanya kerusakan tanggul itu air justru lewat saluran irigasi.

Sudiyono, perangkat desa Beketel, Kecamatan Kayen mengatakan kerusakan itu sebenarnya telah terjadi selama setahun terakhir ini. Pemerintah desa telah berupaya memperbaiki dengan menutup celah itu dengan karung yang diisi pasir.

Baca Juga: Kabar Pati : Pasar Imlek Digadang Jadi Destinasi Wisata

Baca Juga: Harlah PPP di Rembang Heboh, Ada Oknum Camat Hadir, Begini Tanggapan Sekda dan Ketua DPC

“Tapi saat curah hujan ekstreem sepekan lalu kembali bobol. Apalagi volumenya meningkat tinggi,” terangnya.

Dia memperkirakan kerusakan itu akibat tanggul yang telah berusia tua. embung itu sendiri dibangun pada tahun 1982 lalu. Dalam kondisi normal, embung itu padahal bisa menampung volume air hingga 2 ribu kubik. embung itu sendiri merupakan penampung enam sungai yang ada di kawasan pegunungan Kendeng baik dari Desa Beketel maupun Durensawit.

“Kami khawatir jika tidak segera ditangani pasti aliran airnya langsung menerjang ke kawasan bawah. Justru dampaknya di Kecamatan Kayen bagian bawah. Baik dampak bobolnya debit air dari embung Tepus ini ataupun saat terjadi banjir bandang dari kawasan atas,” paparnya.

Padahal tepat di bawah embung Tepus itu ada jalan utama penghubung antara Kecamatan Kayen menuju Purwokerto, Beketel, Pakis bahkan hingga Kecamatan Tambakromo dan Kabupaten Grobogan.

“Imbasnya bisa sampai 5 hingga 6 desa di kawasan Kayen bawah.Kami sudah melaporkannya ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) maupun dinas terkait. Namun hingga sekarang belum ada tindak lanjut,” tambahnya.

Krisno, salah seorang warga Kecamatan Kayen mengaku khawatir saat melihat kondisi tanggul embung Tepus yang mengalami kerusakan itu. Karena dampak utamanya justru terjadi di daerah bawah.

“Kami khawatir dampaknya justru berdampak sampai di Desa Sering, Surodadi, Sumbersari, Kayen, Srikaton bahkan Trimulyo. Kami berharap pemerintah bisa segera menangani agar tak sampai bobol,” ujarnya.

Apalagi saat ini masih sering terjadi cuaca ekstreem sehingga dia khawatir akan semakin berdampak pada kerusakan tanggul tersebut.

Halaman:

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mendulang Manis dari Pahitnya Kopi Lereng Muria

Jumat, 24 Maret 2023 | 14:41 WIB
X