Banjir Pati : Ratusan Kapal Parkir di Sungai Memperlambat Surutnya Air

- Sabtu, 14 Januari 2023 | 10:43 WIB
Cuaca buruk menyebabkan banyak kapal penangkap ikan tak berangkat melaut dan memilih tambat di alur Sungai Juwana. (suaramerdeka-muria.com/Moch Noor Efendi)
Cuaca buruk menyebabkan banyak kapal penangkap ikan tak berangkat melaut dan memilih tambat di alur Sungai Juwana. (suaramerdeka-muria.com/Moch Noor Efendi)

Pati, suaramerdeka-muria.com - Ratusan kapal penangkap ikan yang bersandar di alur sungai Juwana berpengaruh pada banjir di Pati. Aliran sungai Juwana terhambat sehingga air banjir lamban mengalir ke sungai menuju ke laut.

"Ada ratusan kapal yang parkir di kanan dan kiri alur sungai Juwana yang dekat dengan PPI. Kami perkirakan deretan parkir kapal bisa mencapai lebih dari dua kilometer sehingga menghambat aliran sungai," ujar Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli sungai Juwana (Jampisawan) Sunhadi, Kamis (12/1).

Dari pantauan pihaknya, akibat banyaknya kapal penangkap ikan berukuran besar yang tambat, alur sungai Juwana hanya tersisa sekitar 10 meter dari lebar 55 meter. Sisa alur tersebut menjadi jalur air menuju laut dari genangan banjir di permukiman, lahan pertanian, dan tambak yang luasanya mencapai ribuan hektare.

Dia mengungkapkan, saat ini terdapat lebih dari 40 desa yang tersebar di 6 kecamatan yang terendam banjir. Desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Pati Kota, Jakenan, dan Juwana.

Baca Juga: Kabar Buruk Bagi Persija Jakarta Datang dari Hasil Piala Teluk Arab 2023

Baca Juga: Hasil Piala Teluk Arab 2023 : Penyerang Persija Jadi Pemain Cadangan, Bahrain Tetap Lolos Semifinal

Pria paruh baya asal Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan ini juga menjadi korban banjir. Dia bersama keluarga harus menggunakan perahu untuk beraktivitas keluar rumah. Itu lantaran banjir yang menggenangi wilayahnya setinggi 30-70 sentimeter sampai Kamis (12/1) belum juga surut.

Tak hanya warga yang menjadi korban banjir, nelayan tradisional pun mengeluhkan penambatan kapal dalam jumlah banyak di alur sungai Juwana. Selain membuat genangan banjir lambat surut, kondisi tersebut juga mengganggu aktivitas nelayan tradisional saat pergi dan pulang melaut.

"Alur sungai jadi sempit. Nelayan dengan perahu kecil harus hati-hati saat melintasi alur sungai yang kanan dan kirinya terdapat ratusan kapal tambat," kata anggota Jampisawan Munandirin.

Ketua Kelompok Nelayan Tradisional Desa Bumirejo, Kecamatan Juwana ini menyadari dengan kondisi cuaca yang tidak besahabat. Karena itu, banyak kapal besar yang memilih tambat di alur sungai Juwana.

"Namun, kalau parkir kapal diatur dengan baik, mungkin akan mengurangi dampak buruk seperti yang dirasakan banyak pihak. Parkir kapalnya semrawut, tidak beraturan," lanjutnya.

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mendulang Manis dari Pahitnya Kopi Lereng Muria

Jumat, 24 Maret 2023 | 14:41 WIB
X