Pati, suaramerdeka-muria.com - Ratusan kapal penangkap ikan yang bersandar di alur sungai Juwana berpengaruh pada banjir di Pati. Aliran sungai Juwana terhambat sehingga air banjir lamban mengalir ke sungai menuju ke laut.
"Ada ratusan kapal yang parkir di kanan dan kiri alur sungai Juwana yang dekat dengan PPI. Kami perkirakan deretan parkir kapal bisa mencapai lebih dari dua kilometer sehingga menghambat aliran sungai," ujar Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli sungai Juwana (Jampisawan) Sunhadi, Kamis (12/1).
Dari pantauan pihaknya, akibat banyaknya kapal penangkap ikan berukuran besar yang tambat, alur sungai Juwana hanya tersisa sekitar 10 meter dari lebar 55 meter. Sisa alur tersebut menjadi jalur air menuju laut dari genangan banjir di permukiman, lahan pertanian, dan tambak yang luasanya mencapai ribuan hektare.
Dia mengungkapkan, saat ini terdapat lebih dari 40 desa yang tersebar di 6 kecamatan yang terendam banjir. Desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Pati Kota, Jakenan, dan Juwana.
Baca Juga: Kabar Buruk Bagi Persija Jakarta Datang dari Hasil Piala Teluk Arab 2023
Baca Juga: Hasil Piala Teluk Arab 2023 : Penyerang Persija Jadi Pemain Cadangan, Bahrain Tetap Lolos Semifinal
Pria paruh baya asal Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan ini juga menjadi korban banjir. Dia bersama keluarga harus menggunakan perahu untuk beraktivitas keluar rumah. Itu lantaran banjir yang menggenangi wilayahnya setinggi 30-70 sentimeter sampai Kamis (12/1) belum juga surut.
Tak hanya warga yang menjadi korban banjir, nelayan tradisional pun mengeluhkan penambatan kapal dalam jumlah banyak di alur sungai Juwana. Selain membuat genangan banjir lambat surut, kondisi tersebut juga mengganggu aktivitas nelayan tradisional saat pergi dan pulang melaut.
"Alur sungai jadi sempit. Nelayan dengan perahu kecil harus hati-hati saat melintasi alur sungai yang kanan dan kirinya terdapat ratusan kapal tambat," kata anggota Jampisawan Munandirin.
Ketua Kelompok Nelayan Tradisional Desa Bumirejo, Kecamatan Juwana ini menyadari dengan kondisi cuaca yang tidak besahabat. Karena itu, banyak kapal besar yang memilih tambat di alur sungai Juwana.
"Namun, kalau parkir kapal diatur dengan baik, mungkin akan mengurangi dampak buruk seperti yang dirasakan banyak pihak. Parkir kapalnya semrawut, tidak beraturan," lanjutnya.
Artikel Terkait
Cari Solusi Banjir Kudus, Menteri PUPR Janjikan Normalisasi hingga Pompa, Siapkan Rp 1,4 Triliun
Link Live Streaming Leg 1 Final Piala AFF 2022 Hari Ini Vietnam vs Thailand
Catat Tanggalnya, PPP Rembang Gelar Jalan Sehat Berhadiah Umroh
Petugas Cegat Truk Muatan, Saat Dicek Ada 34 Batang Sonokeling, Dua Orang Jadi Tersangka
Pengasuh Ponpes di Kudus Dikiriminalisasi, LPBH NU Turun Tangan
Usai Tampil di Piala Dunia 2022 Arab Saudi Babak Belur Tersingkir di Piala Teluk : Ini Penyebabnya
Hasil Vietnam vs Thailand di Leg 1 Final Piala AFF 2022 : Gawang Vietnam Sudah Tidak Perawan
Begini Komentar Pelatih Vietnam Park Hang Seo Usai Hasil Vietnam vs Thailand di Leg 1 Final Piala AFF 2022