REMBANG, suaramerdeka-muria.com – Kawasan Tugu Jangkar di kawasan Jembatan Karanggeneng yang menjadi salah satu wajah Kota Rembang dari barat masih terlihat semrawut.
Hal ini cukup ironi lantaran tugu tersebut baru saja ditata dan menelan anggaran sekira Rp 60 juta. Pantauan wartawan, kondisi kawasan Tugu Jangkar yang terkesan semrawut itu lebih karena penataan sekitarnya yang terkesan tidak rapi.
Kawasan tugu tertutup oleh beberapa tiang kabel yang ditata kurang rapi dan tidak indah. Sedikitnya ada enam tiang kabel yang berada di kawasan Tugu Jangkar.
Lima di antaranya menumpuk satu titik berada tepat di depan area tugu. Sekilas, kondisi itu mengurangi kenyamanan pandangan dari sisi barat.
Selain tiang, keberadaan kabel di atasnya juga menambah kesan penataan kawasan tersebut tidak terstruktur dengan baik. Kesan semrawut kawasan Tugu Jangkar kerap menjadi rasanan warga yang melintas.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rembang menyebutkan, penataan estetika kawasan Tugu Jangkar menjadi menjadi prioritas di tahun 2023. Salah satu sasaran penataan kawasan itu adalah keberadaan sejumlah tiang kabel.
Baca Juga: NU Bikin Dapur Umum untuk Korban Banjir di Pati, Tiap Hari Bagikan Nasi Bungkus
“Itu memang menjadi prioritas kami. Setelah pembuatan tugu dan penataan taman, di tahun 2023 kami akan perawatan dan menata estetika, salah satunya keberadaan tiang kabel. Bisa dikatakan tiang merusak estetika,” jelas Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Rembang, Taufik Darmawan.
Ia menyebutkan, selain kawasan Tugu Jangkar, ada tiga kawasan lagi yang juga keberadan tiang kabel. Kawasan itu adalah Tugu Lilin, Perempatan Pentungan dan titik nol kilometer.
Pihaknya sudah mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab atas tiang-tiang tersebut.
“Rencananya dalam waktu dekat, kami berencana meminta operator untuk menata ulang. Supaya tidak mengganggu estetika taman atau tugu yang sudah dibuat,” imhuh Darmawan.
Sebelumnya kawasan tugu tersebut adalah bercorak bentuk ikan. Namun belum lama dibangun, tahun 2022 Pemkab Rembang melalui DLH kembali merombak kawasan tugu menjadi corak jangkar.
“Fisosofi tugu adalah Rembang daerah bahari dengan dengan sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian nelayan. Disimbolkan jangkar dan layar di relief gunungan. Ada juga motif godong kawis sebagai lambang punya tanaman khas pohon kawis,” tandasnya.
Artikel Terkait
Anggota DPR Abdul Wachid Minta Biaya Haji Segera Ditetapkan
Banjir, 100 Kilometer Lebih Jalan di Kudus Rusak
Cek Banjir Kudus dan Serahkan Bantuan, Ini Perintah Kasdam IV Diponegoro Untuk Anggota TNI
Striker Persija Abdulla Yusuf Helal Selamatkan Timnas Bahrain dari Kekalahan vs Qatar di Piala Teluk Arab
Abdullah Yusuf Helal Kirim Pesan Kemenangan bagi Persija atas Persib : Bertahan Lebih Lama di Piala Teluk Arab
Daftar Tunggu 38 Ribu, Kuota Haji Jepara Tahun ini 1.397