Anggota Komisi E DPRD Jateng : Pegunungan Kendeng Butuh Sabo Dam

- Sabtu, 7 Januari 2023 | 08:59 WIB
Anggota Komisi E DPRD Jateng Muh Zen ADV memberikan bantuan kepada korban banjir di Pati. (suaramerdeka-muria.com/Moch Noor Efendi)
Anggota Komisi E DPRD Jateng Muh Zen ADV memberikan bantuan kepada korban banjir di Pati. (suaramerdeka-muria.com/Moch Noor Efendi)

Pati, suaramerdeka-muria.com - Kerusakan kawasan hutan di dataran tinggi yang menghimpit wilayah Kabupaten Pati menjadi salah satu penyebab utama bencana banjir. Selain memperbaiki kawasan hutan, pemerintah didorong untuk membangun sabo dam.

Demikian disampaikan anggota Komisi E DPRD Jateng Muh Zen ADV di sela membagikan bantuan kepada korban banjir di sejumlah desa di Pati, Kamis (5/1). Dia turun ke lokasi banjir bersama Ketua DPC PKB Pati Bambang Susilo membawa bantuan sembako, selimut, kasur, dan obat-obatan.

"banjir di Pati yang terjadi hampir setiap tahun, bahkan yang terkategori bandang berkali-kali terjadi. Karena itu perlu langkah cepat dan efektif untuk mengatasi. Saya kira sudah banyak masukan dari masyarakat dan juga dari para pakar penataan lingkungan, akademisi, dan lainnya," ujar dia.

Menurutnya pemerintah, mulai kabupaten, provinsi, hingga pusat harus sinergi dalam membuat kebijakan yang khusus menangani banjir di Pati. Setidaknya terdapat dua langkah, yakni jangka pendek dan jangka panjang.

Baca Juga: Antisipasi Pencatutan Nama Pendukung Balon Anggota DPD, Warga Diminta Mengecek NIK, Begini Caranya

Baca Juga: Link Live Streaming Malaysia vs Singapura : Teerasil Dangda Atau Faisal Abdul Halim Cetak Gol

"Jangka pendek perlu segera ada kebijakan, baik Pemerintah Pusat maupun Provinsi Jateng untuk membuat sabo dam di kawasan pegunungan Kendeng pada sisi utara. Fungsinya untuk menampung sementara aliran curah hujan yang tinggi," paparnya.

Sejalan dengan itu, lanjut Zen, melakukan normalisasi sungai yang berhulu di pegunungan Kendeng dan Gunung Muria yang mengalir menuju Sungai Silugonggo yang kini disebut Sungai Juwana. Hampir semua sungai alurnya menyempit dan dangkal, serta penuh dengan sampah.

"Sedangkan untuk jangka panjang, pemerintah harus menjadi pioner dalam menghijaukan kembali hutan dengan tanaman keras, terutama di kawasan pegunungan Kendeng. Meskipun tetap ada penggarapan lahan oleh rakyat berupa tambahan palawija seperti jagung," jelasnya.

Anggota DPRD asli Pati ini juga meminta pemerintah untuk tetap melanjutkan program normalisasi Sungai Juwana. Namun, program tersebut harus tuntas mulai hulu hingga hilir.

Zen yang semasa kecil berada di daerah langganan banjir, yakni Desa Bungasrejo, Kecamatan Jakenan mengaku, sejauh ini hampir tidak ada perkembangan berkait banjir di Pati. Sungai Juwana selalu limpas dan mengakibatkan banjir, terutama di wilayah desa yang berhimpitan, termasuk Bungasrejo.

Editor: Ilyas al-Musthofa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mendulang Manis dari Pahitnya Kopi Lereng Muria

Jumat, 24 Maret 2023 | 14:41 WIB
X