Kudus,suaramerdeka-muria.com – banjir yang masih meluas di Kabupaten Kudus tak hanya merendam rumah dan permukiman warga. Belasan sekolah dasar di empat kecamatan hingga Senin (2/1) terendam banjir. Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah pun ditutup.
Kepala Bidang pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus Anggun Nugroho menngatakan, sekolah yang terendam banjir tetap bisa melakukan Kegiatan Belajar Mengajar via daring.
“Kami sudah melakukan pendataan. sekolah yang terendam banjir dan tidak bisa menggelar KBM secara tatap muka, kami minta segera mengajukan surat izin untuk Kegiatan Belajar Mengajar via daring,” katanya.
Baca Juga: Pengungsian Diserbu Warga Korban Banjir Kudus, Logistik Menipis
Data Disdikpora Kudus menyebutkan, sekolah yang terendam banjir yaitu SD 1 dan 2 Setrokalangan, SD 1 Banget di Kecamatan Kaliwungu, SD 3 Jati Wetan, SD 3 Pasuruhan Lor, SD 2 Jetis Kapuan, SD 2 Tanjungkarang, dan SD 4 Ngembal Kulon di Kecamatan Jati.
Tiga SD yang terendam banjir di Kecamatan Undaan yaitu SD 1 dan 2 Ngemplak dan SD 2 Karangrowo. Dua SD lainnya di wilayah Kecamatan Mejobo yaitu SD 2 Payaman dan SD 2 Kesambi.
“Ada juga SD yang tidak terendam banjir tetapi digunakan untuk pengungsian seperti di SD 1 Temulus. Namun KBM tatap muka di sekolah itu tetap bisa digelar. Termasuk juga siswa yang rumahnya terendam banjir meski sekolahnya aman, juga kami imbau sekolah untuk bisa memfasilitasi belajar secara daring,” ujarnya.
Sementara itu, dua sekolah mengalami kerusakan cukup parah akibat hujan deras disertai angin kencang. Anggun menyebutkan, dua sekolag yang rusak yakni SD 2 Ploso dan SD 3 Megawon.
“Plafon ruang kelas dan teras dua sekolah itu ambrol karena hujan deras dan angin kencang,” katanya.
Wilayah yang terdampak banjir di Kudus terus meluas. Jika sebelumnya ada ada 17 desa di empat kecamatan yang terdampak banjir, BPBD menyebutkan desa yang terendam banjir bertambang menjadi 21 desa di lima kecamatan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus Munaji menyebutkan, wilayah yang terdampak banjir yakni tujuh desa di Kecamatan Mejobo, Empat desa di Kecamatan Jati, empat desa di Kecamatan Undaan, tiga desa di Kecamatan Kaliwungu, dan tiga desa di KecamatabNn Jekulo.
Ketinggian air bervariasi mulai dari 20 centimeter hingga 80 centimeter. Jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 27.554 jiwa, sebanyak 652 orang mengungsi di sepuluh lokasi pengungsian.
Kebutuhan logistik warga terdampak banjir dipenuhi dari dapur umum yang ada. Dapur umum di DPRD Kudus misalnya. Selain melayani 80-an pengungsi di aula DPRD Kudus, dapur umum di DPRD Kudus juga memasok logistik untuk warga korban banjir lainnya.
“Kami hari ini total menyiapkan 5 ribuan nasi bungkus untuk didistribusikan ke warga korban banjir yang masih bertahan di rumahnya masing-masing,” kata Masan, Ketua DPRD Kudus.
Artikel Terkait
Larangan Penjualan Rokok Ketengan, Industri : Jangan Campuri Privasi Rakyat
Deklarasi Prabowo Capres 2024, Kader Gerindra Kudus Ingin Tebus Kesalahan
Massa Geruduk DPRD Kudus Tuntut Pemberhentian 2 Legislator Fraksi Gerindra
PDAM Kudus Tak Capai Target Pemasangan Sambungan MBR, Ini Pemicunya
Banjir Kudus Meluas ke 17 Desa, Ratusan Warga Mengungsi
Pengungsian Diserbu Warga Korban Banjir Kudus, Logistik Menipis