Pati, suaramerdeka-muria.com – Prediksi BMKG yang menyebut akan terjadi curah hujan ekstreem benar terjadi. Hujan yang terjadi sejak Jumat (30/12) pagi hingga Sabtu (31/12) berdampak Pati dikepung banjir.
banjir itupun turut merendam sejumlah fasilitas umum. Mulai dari pemukiman, jalan raya, hingga sekolah serta sarana lainnya.
Kondisi itu seperti terlihat di jalan penghubung Kayen – Sukolilo tepatnya di pertigaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayen. Ketinggian banjir menuju RSUD sempat mencapai 70 sentimeter. Hingga membuat akses jalan ke RSUD itu sempat terhambat.
Beruntung genangan di jalan Kayen – Sukolilo itu cepat surut. Hingga pada Sabtu (31/12) genangan terlihat hanya tersisa 20 sentimeter. Arus lalu lintas perlahan kembali normal.
Petugas Rescue BNPB David Setiawan saat ditemui di lapangan menyebut pihaknya bersiaga untuk mengantisipasi bilamana diperlukan evakuasi ataupun mobilitas pegawai dan pasien yang ingin keluar masuk RSUD Kayen.
Baca Juga: Hari Terakhir di 2022, Polisi Musnahkan 13 Ribu Botol Miras
Baca Juga: Sudah Berada di Filipina, Timnas Indonesia Langsung Jajal Stadion, Jordi Amat Tetap Dibawa
“Kami naik perahu, sudah kami siagakan,” jelasnya.
Dari pantauannya, dia menyebut setidaknya ada lima kecamatan yang terdampak banjir pada Sabtu (31/12) ini. Yakni di Kecamatan Kayen, Gabus, Pati, Jakenan dan Juwana. banjir itu sendiri dikatakannya karena curah hujan yang ekstrim.
Sementara itu Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati menyebutkan, selama sepekan terakhir ini, total ada 10 kecamatan yang kebanjiran.
“Di antaranya seperti Kecamatan Tambakromo, Gabus, Juwana, Sukolilo, Kayen, Pati, Margorejo, Tayu, Dukuhseti dan Margoyoso,” terangnya.
Dari 10 kecamatan itu, setidaknya ada 34 desa yang kebanjiran. Seperti di Kecamatan Gabus ada tujuh desa, Juwana ada tujuh desa, Jakenan dua desa, Pati Kota enam desa, Kayen tujuh desa, Sukolilo tiga desa, dan Dukuhseti ada dua desa.
Dikatakannya, banjir itu lantaran curah hujan tinggi di Pati selama sepekan terakhir. Hal itulah yang menyebabkan aliran sungai tak mampu menampung debit air hujan hingga meluap.
Artikel Terkait
Tiga Kepala Organisasi Perangkat Daerah di Jepara Dilantik
Stok Pangan Menipis, Nelayan Minta Pemkab Jepara Salurkan Beras Paceklik
Tertahan Dua Minggu di Jepara, Ratusan Warga Karimunjawa Akhirnya Bisa Pulang
Head to Head Thailand vs Kamboja dan Prediksi Piala AFF 2022 : Thailand Bisa Tersingkir
Head to Head Malaysia vs Singapura : 74 Kali Pertandingan, Kim Pan Gon Jadi Saksi Kekuatan Singapura
Proporsional Tertutup Menguatkan Oligarki Partai Politik
Head to Head Indonesia vs FIlipina : Sejak 2014 Timnas Indonesia Tak Lagi Bisa Menang vs Filipina
Parah, Listrik PLN di Rembang Timur Padam Sepuluh Jam, Warga Sulit Mandi hingga Sebut Mirip Zaman Kuno