PATI, suaramerdeka-muria.com – Meski sudah 12 hari berselang, namun jalan penghubung Kecamatan Kayen - Tambakromo - Kabupaten Grobogan yang longsor belum juga ditangani. Kondisi kerusakan jalan yang ambrol di Desa Purwokerto, Kecamatan Kayen itu masih dibiarkan begitu saja.
Dari pengamatan di lapangan, bahu jalan telah terlihat ambrol ke jurang sedalam 20 meter. Sebagian badan jalannya juga ikut tergerus dan tampak retakan-retakan cukup dalam dan panjang. Lebar jalan hanya tersisa sekitar tiga meter itupun telah terlihat retakan juga.
Kondisi jalan yang longsor itu hanya diberi garis polisi serta water barrier untuk memberikan tanda ke pengendara yang melintas. Hanya satu jalur yang masih bisa dilewati. Itupun untuk pengendara motor. Sementara untuk mobil diarahkan untuk mencari jalan lain.
“Lebih dari 10 hari yang lalu longsornya karena hujan deras dan membuat debit air sungai meningkat tinggi. Aliran air yang deras itulah yang akhirnya tidak mampu tertampung dan membuat tanah dibawah jalan ini terus tergerus dan longsor,” terang Jumadi,salah satu warga Desa Purwokerto, Kecamatan Kayen.
Baca Juga: Parah, Alun-Alun Jakenan Pati Dinilai Kurang Perawatan
Baca Juga: Larangan Penjualan Rokok Ketengan, Industi : Jangan Campuri Privasi Rakyat
Dikatakannya akibat tanah longsor itu untuk kendaraan roda empat harus memutar sekitar tiga kilometer. Hanya saja jalur memutar itu jauh lebih ekstreem lantaran harus naik turun gunung.
“Selain karena jalan yang tersisa sudah sangat ngepres (Sempit,Red), juga terlihat ada retakan. Jadi dikhawatirkan kalau tiba-tiba ada longsoran lagi,” tambahnya.
Dia mengaku terkait kondisi itu memang sudah pernah ditinjau dari pemerintah. Diantaranya dari kepolisian dan Satpol PP. Namun sampai sekarang belum terlihat ada penanganan.
“Harapannya tentu bisa segera bagus kembali. Baik jalan yang longsor ini ditangani atau dibuat jalur lagi tidak apa-apa. Yang penting aksesnya bagus,” ujarnya.
Apalagi jalur itu merupakan akses utama dari Kecamatan Kayen ke Purwodadi, Grobogan. Sehingga menjadi akses utama warga untuk jalur ekonomi maupun kesehatan dan pendidikan.
Terkait penanganan jalan yang terkena longsor tersebut, Hasto, Kasi Peningkatan Jalan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang saat dikonfirmasi terpisah mengatakan direncanakan untuk penanganan sementara dilakukan dengan mengepras bukit yang disebelahnya.
“Direncanakan mengepras bukit disebelahnya untuk melebarkan jalan biar bisa dilewati. Namun perlu koordinasi dengan pihak desa setempat,” tandasnya.
Artikel Terkait
Rogoh APBD Rp 900 Juta, Pemkab Rembang Santuni 2.250 Anak Yatim
499 Orang dari Karimunjawa Akhirnya Dievakusi KM Kelimutu : 49 Di antaranya Wisatawan Mancanegara
Kholid Mawardi Resmi Jadi Anggota DPRD Kudus, Isi Kursi Fraksi Golkar yang Kosong 5 Bulan
Kabupaten Rembang Loloskan 19 Cabang Olahraga ke Porprov 2023
Kejutan Liga 3 Jateng 2022 : PSIK Klaten Lolos Final Menantang Pekalongan
Warga Karimunjawa Nekat Menyeberang ke Jepara Untuk Membeli Bahan Makanan, Harga Masih Melambung Tinggi
Bagaimana Jika Timnas Indonesia Kalah vs Thailand Piala AFF 2022? : Thailand Tidak Otomatis Lolos Semifinal