Aksi Seniman Kudus Sambut 17-an di Tengah Pandemi, Kenakan Kostum Wayang, Kibarkan Bendera Putih

- Minggu, 8 Agustus 2021 | 16:57 WIB
Empat orang seniman Kudus menggelar aksi teatrikal menyambut HUT Kemerdekaan, Minggu (8/8). (suaramerdeka.com/Saiful Annas)
Empat orang seniman Kudus menggelar aksi teatrikal menyambut HUT Kemerdekaan, Minggu (8/8). (suaramerdeka.com/Saiful Annas)

KUDUS, suaramerdeka-muria.com – Pelaku seni di Kudus memiliki nyentrik menyambut 17-an, Minggu (9/8) pagi. Sembari mengenakan kostum wayang orang, mereka mengibarkan bendera putih untuk menyuarakan ketidakberdayaan menghadapi pandemi Covid-19.

Aksi unik Bagong, Gareng, Buto Cakil, dan Semar itu dilakukan di sejumlah perempatan lampu merah di Kabupaten Kudus. Mereka tak lupa mengibarkan benda merah putih untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus mendatang.

Bagong ngeleh pak, Bagong ngeleh, bagong ngeleh…,” kata salah satu peserta aksi berkostum Bagong meneriakan Bagong yang lapar.

Aris, salah seorang peserta aksi menuturkan, pelaku seni sulit bergerak di tengah pandemi. Dihentikannya pertunjukan kesenian membuat goyah dapur rumahnya.

BACA JUGA : Tak Bisa Manggung, 237 Pekerja Seni Di Blora Dapat Bantuan Sembako. Di Daerahmu Bagaimana?

Mereka memulai aksi teatrikan di perempatan lampu merah Karetan di jalan GOR Wergu Wetan Kudus. Merek akemudian bergerak ke sejumlah titik lampu merah lainnya di wilayah Kota Kudus.

“Aksi ini sekaligus untuk menghibur warga yang kesulitan di tengah pandemi. Semoga menyambut HUT Kemerdekaan RI ada optimism untuk menghadapi kesulitan ini,” katanya.

Mereka mengawali aksi dengan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan. Mereka khuysuk menyanyikan lagu Indonesia Raya sembari memberikan hormat kepada bendera merah putih yang dikibarkan.

Tak hanya lagu kebangsaan, mereka juga melantunkan lagu-lagu daerah. Mereka juga melempar guyonan untuk menghibur pengendara yang melintas.

Aris menuturkan, ia bersama anggota Komunitas Sukar Waras sengaja menggelar aksi itu agar Pemerintah Daerah memberikan kelonggaran kepada para pelaku seni untuk mencari penghasilan.

“Kami hanya butuh ruang sedikit untuk mencari penghasilan. Intinya agar bisa manggung lagi. Sebab ini teman-teman yang lain sudah kesulitan bertahan hidup. Mereka jual apa pun yang bisa dijual untuk bisa makan,” katanya.

Dengan aksi itu, ia mengetuk pemerintah dan masyarakat jika ada pelaku seni yang butuh panggung untuk mencari nafkah.

“Aksi ini sekaligus untuk menyambut 17 Agustus. Kami berharap ada optimisme baru untuk pelaku seni seiiring peringatan Kemerdekaan RI. Berbagai pembatasan selama PPKM sangat menyulitkan para pelaku seni,” ujarnya.

Editor: Abdul Muiz

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pengembangan Wisata Alam di Kudus Terkendala Parkir

Minggu, 19 Maret 2023 | 16:34 WIB
X