REMBANG, suaramerdeka-muria.com - Sebanyak 4.974 buruh tani tembakau di Kabupaten Rembang mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Setiap buruh tani mendapatkan BLT sebesar Rp 600 untuk dua bulan.
Bupati H Abdul Hafidz mengatakan produk tembakau merupakan produk yang dikenai cukai atau pajak.
Dana cukai yang biasa disebut DBHCT kemudian dikembalikan untuk sejumlah kegiatan.
''Diantaranya untuk penunjang sarana kesehatan sampai dengan diberikan langsung kepada buruh tani tembakau dalam bentuk BLT,'' kata dia.
Dia menyebut BLT DBCHT tersebut belum dapat menjangkau semua pihak.
Namun dia memastikan penerima BLT kali ini adalah buruh tani yang sangat membutuhkan.
"Kami berupaya untuk memberikan BLT ke yang paling membutuhkan diantara yang butuh. Kita tahu semua butuh. Tapi yang paling butuh panjenengan, " jelas dia.
Dia menambahkan BLT itu diberikan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat membeli kebutuhan bahan pokok.
Terlebih menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru),harga kebutuhan pokok sedikit mengalami kenaikan.
"Bantuan ini dipergunakan untuk kebutuhan sehari- hari. Seperti beli beras, bawang, telur, minyak, gula. Apalagi Nataru apa- apa naik. Ini dibantu agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Pasar tetap ramai. Biar dagangan laku, " terang dia.
Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB), Prapto Raharjo mengatakan BLT buruh tani tembakau terbanyak diterima Kecamatan Gunem yaitu 1.076 orang.
Selanjutnya Kecamatan Sumber dengan penerima 934 orang, Bulu sebanyak 807 orang, Sulang sebanyak 671 orang, Pamotan sebanyak 639 orang, Kaliori sebanyak 353 orang, Sedan sebanyak 203 orang, Rembang sebanyak 111 orang, Pancur sebanyak 52 orang dan Lasem sebanyak 24 orang. ()
Artikel Terkait
Ratusan Buruh Rokok asal Jepara Dapat BLT DBHCT