KUDUS,suaramerdeka-muria.com – Membudayakan gerakan membaca tak cukup dengan hanya menyuguhkan banyak buku bagi anak-anak. Lebih dari itu, butuh magnet khusus agar anak-anak mau mendekati, membuka, hingga larut membaca lembar demi lembar buku bacaan bemutu.
Perpustakaan Daerah Kudus menjadikan wayang golek pustaka sebagai magnet bagi anak-anak mendekat kepada buku.
Wayang golek pustaka ini hadir di arena car free day (CFD) di Alun-alun Kudus, Minggu (11/12) pagi. Wayang golek pustaka itu hadir ditemani dua unit mobil perpustakaan keliling milik Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Kudus.
Baca Juga: Pertunjukan Wayang di Era Milenial Diminta Jadi Tontonan dan Tuntunan
Untuk menarik minat anak-anak bergembira dengan buku, belasan penari cilik dari sanggar tari Perpusda Kudus ikut tampil menghibur para pengunjung CFD.
Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Kudus Sancaka Dwi Supani mengatakan, penampilan wayang golek pustaka ini menjadi bagian inovasi dinasnya untuk menggerakkan budaya gemar membaca.
“Selain anak-anak bisa membaca buku yang kami bawa di kendaraan perpustakaan keliling, anak-anak juga bisa bergembira sembari mendengarkan dongeng dari wayang golek pustaka ini,” katanya.
Dua Mobil
Ia sengaja membawa dua unit mobil perpustakaan keliling ke arena CFD minggu pagi. Biasanya, dua mobil itu melayani di dua tempat berbeda. “Satu kendaraan biasanya membawa 500 sampai 600 judul buku. Hari ini semakin spesial karena ada penampilan para penari dari sanggar tari Perpusda Kudus,” katanya.
Wayang golek pustakan hadir diiringi alat gamelan sederhana. Acara flashmob tari dan wayang golek pustaka ini menarik perhatian para pengunjung arena CFD. Tak sedikit anak-anak yang ikut duduk membaca buku koleksi Perpusda Kudus yang dibawa ke acara itu.
Supani menambahkan, saat ini anak-anak lebih suka berlama-lama bermain dengan ponsel pintar. Karena itu butuh media pengalihan yang menarik agar anak-anak beralih dari ponsel ke buku.
“Kami memilih wayang golek pustaka ini. Setidaknya dengan kegiatan mendongeng anak-anak bisa tertarik lagi membaca buku,” katanya.
Artikel Terkait
Bawaslu Jepara Launching Film Dunduman dan Bedah Buku Historia Pengawas Pemilu di Kota Ukir
Ada Materi yang Dinilai Tak Sesuai, Sekolah Ini Tarik Buku PKN dari Siswa
Abadikan Rekam Jejak, Bawaslu Kudus Luncurkan Buku Sejarah pengawas Pemilu
11 Perpustakaan di Jepara Ini Terima Hibah Buku dan Rak
Guru Pelacur, Buku Perjalanan Seorang Pengajar
Cerita Pilu Siswa SMPN 1 Sumber Kehilangan Sepatu hingga Buku Saat Banjir, Sekolah Patungan Gelar Baksos
HGN 2022, MTs Negeri 1 Pati Luncurkan Buku Karya Guru