REMBANG, suaramerdeka.com-muria - DPR RI mengusulkan pemerintah melindungi pabrik gula yang sudah beroperasi puluhan tahun.
Karenanya, DPR RI meminta pemerintah daerah untuk tidak membuat pabrik gula sendiri-sendiri.
Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo Rabu (30/11/2022) siang mengatakan kecenderungannya saat ini ada broker-broker yang menawari daerah-daerah untuk membangun pabrik gula.
''Ini bisa membahayakan pabrik yang sudah eksisting beroperasi puluhan tahun. Karena pabrik bisa saja kekurangan pasokan tebu dari petani,'' jelas dia.
Dia mengaku sempat meningatkan Kabupaten Blora yang membuka pabrik gula.
''Kami tidak ingin pendirian pabrik gula daerah membuat pasokan dan harga tebu petani dipermainkan. Kami sempat mengingatkan Kabupaten Blora saat membuka pabrik gula,'' kata dia.
Dia mengatakan DPR RI saat ini fokus untuk menyelesaikan pertebuan nasional.
''Persoalan pertebuan nasional kami minta evaluasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Dari hulu, kondisi petani, situasi masyarakat hingga sumber daya manusia ini diperhatikan benar,'' jelas Firman.
Anggota DPR RI dari Batangan Kabupaten Pati ini menyebut pihaknya juga telah meminta pemerintah untuk memberikan stimulus tepat guna kepada para petani tebu.
Artikel Terkait
Harga Gula Tani Disubsidi, APTRI : Petani Tebu Makin Semangat Pacu Produktivitas Lahan
Dugaan Korupsi Dana Tebu, Koperasi Petani Rembang Blak-blakan Terkait Alur Pengajuan Bantuan ke Kementan
Dintanpan Rembang Berikan Klarifikasi Terkait Dugaan Korupsi Bantuan Petani Tebu, Sebut Nominal hingga Peran
Lahan Pekarangan Berpotensi Menunjang Ketahanan Pangan