Viral Video Kecelakaan di Kemacetan Juwana, Polisi Ingatkan Blind Spot

Kecelakaan bahkan disebutkannya cukup banyak yang disebabkan akibat blindspot atau titik buta tersebut. Para pengemudi seharusnya memahami hal tersebut namun seringkali justru diabaikan.

“Di antaranya biasanya karena kurang memperhatikan situasi dan kendaraan disekelilingnya,” ujarnya.

Terkait blindspot tersebut Ipda Muslimin mengatakan ada banyak tips yang bisa dilakukan pengemudi. Seperti untuk kendaraan besar, sebaiknya saat hendak berjalan dapat mengecek sisi depan, belakang, kiri maupun kanan.

“Kalau mobil terkini bisa menggunakan sensor modern atau bisa juga dibantu dengan kamera view. Jadi misalkan saat berhenti di kemacetan sebelum berjalan bisa melihat di kamera view terlebih dahulu,” katanya.

Atau jika tidak memilikinya, maka diharapkan bisa memberikan tanda atau peringatan. Baik dengan klakson, lampu sein, serta dengan lampu dim atau lampu jauh. Hal itu diharapkan bisa memberi penanda kendaraan kecil yang ada di depannya.

“Begitu pula untuk motor. Sebaiknya jangan sekali-kali melaju di celah-celah antar kendaraan besar. Apalagi nyelonong ke kiri dan ke kanan. Itu bahaya. Kalaupun terpaksa dicelah lantaran mau menyebrang sebaiknya bisa memberi tanda juga seperti dengan klakson sehingga kendaraan di sekitarnya dapat mengetahui,” tandasnya.

KBO Satlantas juga menyarankan pengemudi kendaraan dengan blindspot sebaiknya dapat mengatur kaca spionnya sehingga jarak pandangnya menjadi lebih luas. Atau bisa juga meminimalisir titik buta dengan menambahkan kaca cembung di spion.

“Untuk mobil hindari menyalip dari sisi kiri. Karena mobil di Indonesia memiliki karakter setir di sisi kanan sehingga sudut pandang sebelah kiri jauh lebih terbatas,” ujarnya.

Baik motor ataupun mobil sebaiknya juga jangan melaju dengan kecepatan tinggi saat di kemacetan.

“Karena jika ada motor yang tiba-tiba nyelonong tentu akan kesulitan untuk menghindarinya,” tutupnya.