Dalam rangkaian kegiatan itu, dilakukan pemeriksaan bayi di bawah dua tahun (baduta) oleh tim penanganan stunting.
Menurutnya, 7 ribu lebih balita berstatus stunting di Jepara harus dikelola dengan intervensi yang spesifik.
Tak hanya lingkungan mini keluarga dan masyarakat, tapi juga pemerintah.
Baca Juga: PD Aisyiyah Sosialisasikan Pencegahan Perkawinan Usia Anak
Baca Juga: Jawab Keresahan Masyarakat, IAI Sosialisasikan Obat Aman di CFD
''Konsep kami mengelola balita stunting, kami lakukan seleksi data, lalu seleksi balita stunting mana yang bisa diintervensi. Di antaranya untuk balita stunting yang asupan gizinya masih kurang,'' terangnya.
Intervensi ini mellaui pemberian makanan tambahan (PMT) dengan bahan pangan lokal yang akan disampaikan melalui kader Posyandu.
Kegiatan ini akan dilakukan selama enam bulan berturut-turut. Setiap bulan akan dievaluasi sehingga bentuknya akan dinamis.
***
Artikel Terkait
BKK Lasem Jadi Salah Satu BPR Terbaik di Jateng, Torehkan Empat Rekor Pencapaian dalam Setahun
Saling Tuding Unsur DPRD tentang Lambatnya Pembahasan Raperda Pesantren
Di Jepara Masih Banyak Perusahaan Bandel : Tidak Mau Berikan Tunjangan Transportasi Kepada Pekerja
Pemkab Rembang Ancam Tidak Bayar Proyek Yang Tidak Rampung
Bupati Jepara Tolak Rencana Kenaikan Tarif PDAM, Ini Alasannya!
Optimalkan Fungsi, Kantor Imigrasi Pati Jalin Kerja Sama Unisnu Jepara
Bikin Bangga, Ventilator Udara dengan Antibakteri Sirih Siswa SMP 3 Raih Penghargaan Internasional
Sering Becek Saat Hujan, Disdagperin Pati Siapkan Drainase di Alun-Alun Kembangjoyo
Kontrak Akan Berakhir, Pelatih Vietnam Park Hang Seo Ungkap Rahasia Selalu Menang vs Timnas Indonesia
Tak Usah Ramai Hasil Laga Uji Coba Kelima di Turki : Timnas Indonesia U20 Menang vs Antalyaspor U20