Kudus,suaramerdeka-muria.com – pelebaran akses jalan ke desa wisata Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus mendapatkan respon positif. Semakin lebarnya akses itu dinilai semakin meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan.
Agung Priyanto misalnya, pemilik salah satu wisata Lenk Dopang River Park di desa Rahtawu, Kecamatan Gebog menyebut pelebaran akses jalan memang berdampak positif. Terlihat jumlah kunjungan wisatawan dengan menggunakan roda empat saat ini kian banyak.
“Bahkan kalau bisa berharap, pelebaran itu bisa dilanjutkan dari balai desa Rahtawu ke Semliro atau wilayah Dopang ini. Bahkan kalau setidaknya travel bisa masuk tentu akan semakin meningkat lagi,” terangnya.
Baca Juga: Sensasi Lenk Dopang, Ngopi dan Wiisata Kuliner di Aliran Sungai Bersanding Bebatuan Besar Rahtawu
Trend positif peningkatan wisatawan itu sendiri diakuinya sudah mulai terlihat sejak akhir 2021 lalu. Yakni saat pandemi Covid-19 mulai melandai, jumlah wisatawan berangsur membaik.
Hal itu tentu dirasakan baik oleh para pengelola wisata.
“Dulu saat pandemi sama sekali tak ada wisatawan. Biaya perawatan harus jalan namun pemasukan tidak ada,”terangnya.
Tingkat wisatawan di desa Rahtawu, Kecamatan Gebog sendiri diakuinya saat ini terus naik. Tak hanya warga lokal saja, dia beberapa kali mendapatkan wisatawan dari luar Jawa bahkan sampai luar negeri.
“Saat ini kalau hari biasa memang masih di kisaran puluhan pengunjung, namun saat akhir pekan bisa sampai ratusan wisatawan,” tambahnya.
Objek wisata yang ditawarkannya sendiri terbilang cukup unik. Dia menyediakan sensasi menikmati kuliner khas Muria di tengah Sungai Dopang. Sejumlah meja kursi ditata sedemikian rupa di sungai yang tidak memiliki aliran air yang deras.
Serunya lagi, wisatawan bisa ngopi aliran air sambil menikmati keasrian gunung Muria. Belum lagi pemandangan jembatan yang berada diatasnya semakin membawa suasana semakin menyenangkan.
Baca Juga: Pelebaran Jalan ke Desa Wisata Rahtawu Telan Rp 5 Miliar, Masih Belum Cukup
Selain resto, ditempat itu juga disediakan kolam renang sehingga bisa dimanfaatkan untuk mandi dengan aman dan nyaman.
“Ini memang berupaya mencoba hal baru. Salah satu pertimbangannya juga untuk menjaga keasrian daripada ditambang atau tercemar tentu akan jadi rusak. Tapi kalau dijadikan wisata seperti ini sungai tentu harus dirawat dengan baik,” terangnya.
Artikel Terkait
Longsor di Rahtawu, 2 Wisatawan Asal Jepara jadi Korban
Alat Berat Tak Kunjung Turun, Warga Rahtawu Swadaya Kepras Bukit Curam dengan Alat Seadanya
Disiapkan Rp 5 Miliar, Jalan Menuju Rahtawu Bakal Dilebarkan
Pelebaran Jalan ke Desa Wisata Rahtawu Telan Rp 5 Miliar, Masih Belum Cukup
DPRD Kudus Kecewa Penegakan Perda Lemah, Sedih Banyak Perda Belum Miliki Juknis
Warga Papringan Gelar Aksi Soroti Proyek Perusahaan Furniture, Ini Tuntutannya
Ponpes dan BPJS Kesehatan Teken MoU, Santri di Kudus Tak Lagi Ribet Saat Sakit