KUDUS,suaramerdeka-muria.com – Proses pembangunan mustahil berjalan dengan baik jika kondisi masyarakat tidak kondusif. Kunci menjaga kondusifitas masyarakat tak lain bagaimana toleransi terawat dengan baik, sehingga masyarakat saling menghormati.
Bupati Kudus HM Hartopo menuturkan, peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober tahun ini menjadi refleksi untuk terus merawat toleransi sebagai fondasi penting menuju Kudus modern, religius, dan sejahtera. Menurut Hartopo, pemuda adalah lokomotif pembangunan daerah.
Karena itu dalam berbagai kesempatan berdialog dengan kelompok pemuda, termasuk kalangan santri, ia selalu menekankan pentingnya merawat toleransi, rasa saling menghargai sesama.
Baca Juga: Hartopo Minta Santri jadi Pelopor Toleransi
Sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai suku, ras, maupun agama, kata Hartopo, diperlukan rasa toleransi untuk merawat persatuan. Sikap toleransi ini penting dimiliki oleh setiap warga Kabupaten Kudus.
“Dengan toleransi satu sama lain, kita semua menjaga keutuhan Kabupaten Kudus,” katanya.
Hartopo menuturkan, toleransi bukan barang baru bagi warga Kabupaten Kudus. Sejak dahulu, kata dia, sikap toleransi telah diajarkan oleh Kanjeng Sunan Kudus dalam mempersatukan warga Kabupaten Kudus.
Warisan Sunan Kudus dalam mengajarkan tolerasi, masih terus bisa dirasakan sampai saat ini. Buktinya Kabupaten Kudus aman dan kondusif.
“Saya mengapresiasi warga Kudus yang selama ini sudah sangat toleran dan menghormati satu sama lain. Ini modal penting bagi pembangunan di Kudus,” katanya.
Artikel Terkait
Hartopo Minta Santri jadi Pelopor Toleransi
Musim Hujan Lebih Awal, Kudus Siagakan Personel Penanggulangan Bencana
Sempat Menghilang, Seorang Pria Ditemukan Tewas di Sumur
Dapat DID Rp 10,4 Miliar, Kudus Gelar Pasar Murah di Setiap Desa
Halo Kolektor! Pemkab Kudus Lelang 11 Motor Win Hanya Rp 2,6 Juta
Kudus Targetkan November Gedung Produksi Baru KIHT Mulai Dibangun