JEPARA,suaramerdeka-muria.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko mewakili Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta, menerima kunjungan Bupati Belitung Sahani Saleh dan rombongan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Seperti diketahui, Provinsi Babel terdiri atas 1 kota, dan 8 kabupaten.
Rombongan tamu asal Kabupaten Belitung , yang berada di kawasan Sumatra bagian Selatan itu, tuan rumah disambut di Pendapa Kartini Rabu (19/10), dan dilanjutkan dengan agenda studi tiru pembangunan daerah di Ruang Command Center, Kamis (20/10).
Baca Juga: Benteng Peninggalan Belanda Ini akan Disulap Jadi Ikon Wisata Menarik
Kepala Perangkat Daerah ikut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jepara Muhammad Ichwan.
Dalam kesempatan itu, Sahani Saleh mengatakan kunjungan kerjanya kali ini dalam rangka studi tiru pembangunan daerah terkait tata kelola dan perencanaan serta memaksimalkan potensi kepariwisataan di Jepara.
"Kami tertarik pengembangan potensi daerah kepulauan, tentang tata kelola dan perencanaan pembangunan terkait potensi pariwisata yang ada di Jepara," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Sekertaris Edy Sujatmiko memberikan gambaran secara umum tentang Kabupaten Jepara. Edy mengatakan, Kabupaten Jepara terdiri atas 16 kecamatan yang dibagi lagi menjadi 184 desa dan 11 Kelurahan.
Secara topografi, Kabupaten Jepara dapat dibagi dalam empat wilayah yaitu wilayah pantai di bagian pesisir barat dan utara, wilayah dataran rendah di bagian tengah dan selatan, wilayah pegunungan di bagian timur yang merupakan lereng barat dari gunung muria.
"Wilayah perairan atau kepulauan di bagian utara merupakan serangkaian Kepulauan Karimunjawa. Dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan," katanya.
Baca Juga: Rusak Ekosistem Laut, Ketua DPRD Jepara Mendesak Penghentian dan Penertiban Tambak Udang Karimunjawa
Edy menerangkan bahwa warga Jepara memang memiliki keunikan tersendiri dalam mengolah bahan baku. Terbukti, dari industri mebel, mampu menyumbang devisa sebesar Rp 2,2 triliun.
“Yang ekspor kurang lebih ada sekitar 200 orang pengrajin, dengan tujuan lebih dari 165 negara,” terangnya.
Selain itu, lanjut Edy, hampir semua desa menjadi sentra penghasil produk khas. Di antaranya, Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara, dengan kerajinan patung, Desa Nalumsari (Kecamatan Nalumsari) ada gebyok, Desa Senenan (Kecamatan Tahunan) dengan ukir relief tiga dimensi, hingga Desa Kriyan (Kecamatan Kalinyamatan) dengan kerajinan monel.
Artikel Terkait
KPU Jepara Memverifikasi 2.326 Sampel Anggota Partai, Tidak Ada Partai Gelora
Teken MoU, Polres Siapkan Pengawal Perjalanan Dinas Pj Bupati Jepara
1,5 Kilometer Sawah di Desa Bondo, Jepara, Hilang, Ini Penyebabnya
KPU Jepara Temukan Warga Tidak Akui Sebagai Anggota Parpol
PMI Jepara akan Bekali Pengetahuan Sopir Ambulans Desa
Pamit ke Kebun Kopi di Hutan, Kakek Warga Damarwulan Hilang