PATI,suaramerdeka-muria.com – Inspektorat Daerah Kabupaten Pati membuat inovasi yang begitu menarik. Sebagai salah satu upaya terjadinya pelanggaran penggunaan anggaran, Inspektorat membuat klinik konsultasi yang diberi nama “Nongki”.
Nongki sendiri merupakan akronim dari Nongkrong, Ngopi dan Konsultasi. Agus Eko Wibowo, Inspektur Daerah Kabupaten Pati mengatakan, progam Nongki itu telah dilakukan soft launching pada saat car free day (CFD) Minggu (16/10).
“Intinya kami ingin membuka ruang konsultasi kepada organisasi perangkat desa, pemerintah desa (Pemdes), Kecamatan, maupun sekolah. Dengan ruang konsultasi itu diharapkan dapat membantu mereka bilamana menemui kebingungan ataupun kendala,” terangnya.
Baca Juga: Sepekan, Ribuan Pelanggar Lalu-Lintas di Pati Kena Tilang
Klinik Nongki itu sendiri digelar setiap Senin sampai Jumat di kantor Inspektorat. Untuk hari Senin – Kamis dibuka mulai pukul 08.00 hingga 14.30. Sedangkan di hari Jumat mulai pukul 08.00 hingga 10.30.
“Untuk OPD dan Pemdes dapat dikonsultasikan terkait pengelolaan keuangan, kepegawaian, pengelolaan asset, serta tindak lanjut hasil pemeriksaan. Baik dari inspektorat daerah, inspektorat provinsi maupun dari BPK,”tambahnya.
Sementara untuk sekolah, dikatakannya bisa terkait konsultasi BOP Paud dan kesetaraan, pengelolaan keuangan BOS, pengadministrasian SPJ, pengelolaan asset, serta tindak lanjut hasli pemeriksaan.
“Resmi mulai dilakukan pada Senin (17/10) ini. Hasilnya sudah tampak beberapa yang berkonsultasi. Ada dari guru dan OPD. Mereka senang apalagi pelayanan ini memang gratis,”tambahnya.
Saat konsultasi itu, juga telah disiapkan kantin kejujuran, sehingga yang datang bisa berkonsultasi dengan ngopi ataupun mencicipi jajanan yang ada.
“Itupun kami yang menanggung, sehingga dengan kondisi yang santai, kami harap dengan situasi yang santai bisa membuat proses konsultasi itu lebih nyaman dan maksimal,”tambahnya.
Dibukanya progam klinik konsultasi Nongki itu sendiri diharapkan juga menjadi bentuk kepedulian oleh inspektorat daerah Pati. Dia ingin mengubah paradigma dimana inspektorat tak hanya bergerak untuk mengawasi kesalahan, namun juga membantu mengawal diawal agar kesalahan itu tidak terjadi.
“Kalau memeriksa tentu seolah-olah hanya menyalahkan saja. Tapi kalau ada ruang konsultasi kami berharap bisa berusaha memberi solusi apabila saat melaksanakan kegiatan ada yang kebingungan. Kami ingin menjadi mitra dan partner kesuksesan,”tambahnya.
Selain klinik “Nongki”, inspektorat daerah Pati sendiri saat ini telah memiliki e-konsulting. Itu merupakan ruang konsultasi yang bisa dilakukan secara online. Aplikasi itupun telah bisa diunduh lewat android.
“Namun biasanya lebih nyaman kalau bisa bertemu langsung sehingga konsultasinya lebih maksimal. Penjelasannya bisa lebih tuntas. Maka dari itu kini kami buat progam Nongki tersebut,” katanya.
Artikel Terkait
Banjir Bandang Pati Meluas, Akses Menuju Tambakromo Terputus
Banjir Surut, Sejumlah Tanggul Jebol di Pati Diperbaiki Sementara
Sarkornas Hery Budi Hartono : Ansor-Banser Berpengaruh di Dunia
Konsolidasi, Banser Pati Apel Akbar di Pulau Seprapat
Guru Pelacur, Buku Perjalanan Seorang Pengajar