KUDUS,suaramerdeka-muria.com – Kabupaten Kudus secara perlahan meninggalkan masa-masa suram saat terjadi lonjakan kasus Covid 19 beberapa waktu yang lalu. Secara perlahan kondisinya semakin membaik. Kondisi tersebut menjadikan Kota Keretek sebagai percontohan upaya penanganan pencegahan penyebaran Covid 19 di Indonesia.
Hal tersebut diakui Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan selaku Koordinator PPKM Mikro Darurat Jawa – Bali.
Saat rapat evaluasi kebijakan pada Senin (26/7), Luhut menyampaikan Kudus dapat dijadikan contoh dalam menekan penyebaran virus corona.
Selaras dengan hal tersebut, Bupati Kudus HM Hartopo menuturkan membaiknya kondisi di Kudus tak lepas dari kolaborasi antara pemerintah, masyarakat serta pihak swasta dalam menanggulangi wabah berbahaya ini.
BACA JUGA : Jangan Kaget! Ada Bus Vaksin Datangi Desa, Polres Blora Operasionalkan Gerai Vaksinasi Keliling Presisi
Sebelumnya, pada Juni 2021, Kudus ditetapkan sebagai wilayah zona merah merujuk total kasus aktif sebanyak 2.342 pasien, dengan kasus harian tertinggi mencapai 479 orang.
Saat itu yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan positivity rate menembus angka 60 persen. Lonjakan pasien membuat tingkat Bed Occupancy Rate (keterisian tempat tidur-red) seluruh rumah sakit di Kudus mencapai 96 persen.
Keadaan semakin memburuk ketika ratusan tenaga kesehatan turut terinfeksi sehingga membuat berbagai fasilitas kesehatan kewalahan menangani pasien.
''Kami berterimakasih atas kolaborasi dan peran serta dari seluruh elemen yakni pemerintah pusat, Pemprov Jateng, TNI dan Polri, ketaatan masyarakat selama PPKM Darurat serta pihak swasta seperti Djarum Foundation yang senantiasa tanggap dalam menghadapi wabah sehingga Kudus bisa keluar dari zona merah penyebaran,'' katanya.
Menurutnya, seluruh elemen masyarakat bersatu bahu membahu melawan wabah sehingga dalam kurun waktu sekitar satu bulan Kudus berangsur pulih. Mengutip situs resmi penanggulangan Covid 19 Kabupaten Kudus, hingga kemarin berstatus zona oranye (resiko sedang-red).
Total pasien positif sebanyak 243 orang yang sedang menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri.
Pihaknya berharap, pada masa mendatang, masyarakat semakin menaati protokol kesehatan secara ketat sehingga Kudus segera berubah status menjadi zona hijau.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo menambahkan, kondisi membaik dilihat dari tidak adanya desa di Kudus yang berstatus zona merah dengan sebaran 44 desa berstatus zona oranye, 20 desa zona kuning dan 22 Desa zona hijau. Selain itu, keterisian tempat tidur rumah sakit menurun.
Tingkat keterisian tepat tidur rumah sakit saat ini menurun, dari 100 persen menjadi 15 persen. Sedangkan keterisian ruang ICU, menurun hingga kisaran 60 persen dari total 66 ruangan yang tersedia.
Artikel Terkait
Warga Binaan Rutan Kudus Antusias Vaksinasi, 10 Orang Gagal Skrining
Lakukan Door to Door Atau Antar Jemput !! Supaya Tidak Seperti Desa Ini. Target 400 Orang, Yang Datang 49
321 Warga Dua Kelurahan Terima BST Berikut Beras Dari Bulog