KUDUS,suaramerdeka-muria.com – Mantan narapidana kasus terorisme (napiter) asal Kudus, Abu Tholut menggatakan kelompok radikal masih eksis di Indonesia. Ia menyerukan agar kelompok radikal yang saat ini masih ada untuk segera tobat.
Ia juga mengingatkan untuk bersama-sama melawan hoaks yang kian meresahkan.
Hal itu diungkapkan Abu Tholut saat bertemu awak media. Mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah (JI) itu pun turut menceritakan kondisi radikalisme yang ada saat ini.
Baca Juga: PNS Terpapar Teroris, 15 Orang PNS Ditetapkan Jadi Tersangka
”Radikalisme pandangan saya saat ini sudah berbeda dengan beberapa dekade sebelumnya. Sudah banyak menurun. Terlihat seperti ISIS saat ini sudah tidak mencolok,” ujarnya.
Paham radikalisme di Indonesia dikatakannya saat ini sudah menurun drastic bila dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Sejumlah paham radikalisme yang ada saat ini pun sudah sulit lagi untuk berkembang dan memengaruhi masyarakat dengan pemahaman yang menyimpang.
Penurunan penyebaran paham radikalisme tersebut, tidak terlepas dari masyarakat yang saat ini tidak mudah dipengaruhi dengan pemahaman baru yang masuk. Kemudian kontribusi tokoh agama dan para penegak hukum di Indonesia yang turut menjadi benteng pemahaman radikal yang berupaya masuk.
”Karena radikalisme itu pemikiran yang mengatasnamakan agama. Kerja keras dan kontribusi tokoh agama seperti kiai, ustadz dalam mencegah radikalisme harus kita hargai. Kontribusi kerja para penegak hukum juga berpengaruh,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya mewanti-wanti masyarakat di Indonesia untuk tetap berhati-hati dengan ancaman penyebaran paham radikalisme yang saat ini bukan hanya disebarkan melalui dunia nyata saja.
Baca Juga: Eks Narapidana Teroris Ngaji Kebangsaan dengan Gus Baha
Melainkan, dunia maya juga menjadi sasaran. Dari berbagai isu yang beredar, sambung dia, bisa juga ditunggangi dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama melawan sebaran berita bohong. Informasi hoaks di era sekarang dirasakannya sudah begitu meresahkan, bahkan membahayakan kebhinekaan bangsa.
“Peranan pers sangat dibutuhkan untuk menetralisasi informasi hoax yang setiap hari membanjiri laman-laman media sosial. Masyarakat kita harus dicerdaskan, jangan sampai diadu domba,” katanya.
Artikel Terkait
Bioskop Trans TV Malam Ini Senin 30 Agustus 2021, Sinopsis Final Score, Aksi Terorisme di Stadion Sepak Bola
Bioskop Trans TV Malam Ini Jumat 10 September, Film Survivor Aksi Terorisme Agen Rahasia Inggris di Amerika
Kapolres Jepara Ajak Kaum Muda Perangi Radikalisme dan Terorisme