PATI, suaramerdeka-muria.com - Seleksi calon perangkat desa (Perades) di Pati mendapat sorotan.
Forum Calon Perangkat Desa Gagal (Capraga) Pati mensinyalir terdapat kecurangan dan praktik transaksi dengan tarif tinggi dalam pengisian jabatan di tingkat desa tersebut.
Dugaan itu disampaikan sejumlah warga yang tergabung di Capraga dalam unjuk rasa di depan kantor bupati dan DPRD Pati, Rabu (20/7).
Mereka menduga besaran transaksi berkisar Rp 500 juga hingga Rp 1 miliar.
"Informasi yang kami dapatkan carek (sekretaris desa) Rp 1 miliar, kadus (kepala dusun) Rp 750 juta, kaur (kepala urusan) Rp 500 juta," ujar Koordinator Aksi Muhammad Kudhori.
Penyampaian tersebut juga dipampang di poster pengunjuk rasa.
Menurutnya, dugaan jual beli jabatan tersebut berlaku pada pengisian perangkat desa pada 16 April.
Baca Juga: Jalan Lingkar Rembang-Lasem Gagal, Proyek Alternatif Disiapkan Lewati Sungai Bagan
Baca Juga: Dugaaan Kecurangan Seleksi Perangkat Desa di Pati : DPRD Diam, Hak Angket Gagal
Tidak itu saja, dia juga menduga terjadi praktik kecurangan dalam tes calon perangkat desa dengan memanipulasi nilai.
Artikel Terkait
Kisah Rubit Yuliyani, Anak Desa Pinggir Hutan yang Berjuang dari Buruh hingga Kuliah S2 di Paris
Kisah Sukses Remaja Rembang & Blora Lulusan SMK : Bekerja di Jepang, Beli Tanah di Kampung, Modali Ortu Usaha
Proses Sidang Janda Tua Digugat Rp 1 Miliar Gara-gara Sertifikat Tanah, PN Kudus Agendakan Pemeriksaan Bukti
Pemkab Rembang Janjikan Perbaikan SD Rusak Tahun Ini, Pagunya Rp 300 Juta per Sekolah
Pemkab Jepara Optimalkan Program Jamsostek Bagi Non ASN dan Pekerja Rentan
Beda Dengan Sekar Perhutani, Petani Hutan Blora Demo Dukung Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus KHDPK
Pemkab Rembang Anggarkan Rp 86,7 Miliar Untuk Tingkatkan 21 Ruas Jalan, Ini Daftar Ruas Jalannya
Tak Puas Hasil Piala AFF U19 2022, Vietnam Bikin Turnamen Sendiri : Malaysia & Thailand Diundang, Indonesia No
Kapolres Blora, Kendal dan Purworejo Diganti, Dirreskrimsus Polda Jateng Dijabat Pejabat Baru