Dia segera meminta tolong agar warga dapat ditampung di dak rumah tersebut. Terutama untuk lansia serta balita.
“Jadi baru berjalan sekitar 50 meter. Karena takut tak sempat saya minta tolong ke mas Jalil itu,” ujarnya.
Tapi dia pun sempat khawatir jika nantinya dak itu ambrol. Apalagi diatas dak itu telah ada puluhan orang.
Sementara di lantai bawah air sudah cukup tinggi dan banyak sampah serta rumpun bambu.
“Saya berupaya menelpon teman-teman tapi semua bilang kalau kebanjiran juga jadi tidak ada yang bisa membantu. Ada balita yang terus menangis karena dievakuasi sementara ibunya berlindung di rumah. Kebetulan tidak bawa susu. Mau keluar ambil susu juga kesulitan akhirnya saat hendak subuh baru bisa diambilkan susunya,” tambahnya.
Dia pun berharap nantinya akan ada bantuan dari relawan serta pihak terkait.
Baik untuk proses pembersihan lingkungan maupun suplai makanan keseharian.
Karena masyarakat saat ini pun kesulitan untuk memasak sendiri.
Terlebih listrik hingga saat ini juga masih dipadamkan.
“Kalau bisa listrik juga bisa segera dibenahi sehingga kalau malam biar tidak mencekam. Kami akan mengupayakan untuk yang perempuan bisa dipindahkan terlebih dahulu sementara yang laki-laki disini untuk berjaga-jaga,” tandasnya.
Artikel Terkait
Thailand dan Vietnam Akhirnya Benar-benar Tersingkir di Piala AFF U19 2022 : Malaysia vs Laos Jumpa di Final
Bandara Ngloram Blora Diperluas, Bebaskan Tanah 3,8 Hektar, Bayar Ganti Rugi Rp 14 Miliar
Piala AFF U19 2022 : Vietnam dan Thailand Tersingkir, Suporter Indonesia Sebut Karma
Puan Bakal Dianugerahi Gelar Doktor Honoris Causa dari Pukyong National University
Karyawan Diskominfo Jepara Ikuti Pembinaan Mental
Awas Jangan Jadi Korban, Area Pabrik Sepatu ke Arah Pamotan Banyak Lubang Menganga
Dilengkapi Mesin dan Bengkel, SMK Muhammadiyah Rembang Resmikan Kelas Khusus Kawasaki