Kondisi itu membayakan pengguna lalu lintas lainnya lantaran debu bertebaran dan batu jatuh dari kendaraan.
“Sangat membahayakan pengendara lainnya. Apalagi jalan yang rusak berat sampai saat ini belum juga ada peningkatan,” ujar Suyadi.
Menurutnya, sebenarnya bukan hanya tertib penggunaan terpal tapi juga jam lewat.
Baca Juga: Reza Andika Penyerang Paling Subur di Liga Santri Kudus, Pemain ke-12 Al Maruf Raih Best Supporter
Baca Juga: Ponpes Al Maruf Juara Liga Santri Kudus, Kalahkah Al Thoyani 3-1 di Final
“Dulu pernah ada kesepakatan kalau jam 17.00 WIB sudah tidak ada truk muatan lewat, tapi sekarang jam 19.00 WIB pun masih ada yang lewat, sehingga sebagai masyarakat merasa terganggu,” tandasnya.
Kepala Dinas Pehubungan (Dinhub) Rembang, Arif Ramadan menyatakan, sudah beberapa kali melakukan operasi gabungan dengan Satlantas Polres Rembang.
Ia mengakui, para sopir truk banyak yang bandel dan kesadaran tertib lalu-lintas masih rendah.
"Terutama untuk tata cata pemuatan barang curah, harus ditutup dengan bahan yang kuat," tandasnya.
Artikel Terkait
Tim Sepak Bola Putri Kota Malang Bernasib Malang, Jatuh Tertimpa Tangga Pula, Emas Porprov Jatim 2022 Melayang
Terdampak Jalan Lingkar, Harga Tanah di Kudus Naik dari Rp 50 Ribu per Meter Jadi Rp 2 Juta per Meter
Lelaki Ditemukan Tewas di Teras Warung Pantura Sluke, Polisi Ungkap Identitasnya
Pemenang Sayembara Konsep Kawasan dan Bangunan Ibu Kota Negara Diumumkan, Dapat Rp 500 Juta
Demi Pemilu 2024, Dindukcapil Jemput Bola Rekam KTP Lansia hingga Pelajar
Hasil Final Sepak Bola Putri Porprov Jatim 2022 : Diwarnai Gagal Penalti, Banyuwangi Raih Medali Emas