73 Karya Inovasi Lolos Penjurian Lomba Krenova Bappeda Kudus

- Selasa, 17 Mei 2022 | 16:55 WIB
Peserta lomba Krenova Bappeda Kudus memaparkan alat inovasinya, Selasa (17/5). (suaramerdeka-muria.com/Saiful Annas)
Peserta lomba Krenova Bappeda Kudus memaparkan alat inovasinya, Selasa (17/5). (suaramerdeka-muria.com/Saiful Annas)

KUDUS,suaramerdeka-muria.com – Sebanyak 73 karya inovasi lolos tahap penjurian Lomba Kreativitas dan Inovasi (Krenova) Tahun 2022 yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappeda) Kabupaten Kudus.

Puluhan karya itu lolos seleksi tahap awal yang dilakukan oleh para juri.

Plt Kepala Bappeda Kabupaten Kudus Arif Suwanto mengatakan, lomba Krenova digelar dalam dua kategori berbeda yakni untuk pelajar dan warga masyarakat umum.

Baca Juga: Ini Dia Peraih Juara Krenova Jepara 2021, Dari Aplikasi Furniture, Terasi Cair hingga Sambal Ikan Asap

“Dari tota sebanyak 136 proposal yang masuk, dewan juri telah melakukan seleksi awal untuk mengikuti tahap berikutnya yakni paparan langsung. Dari 73 inovasi yang lolos ke seleksi penjurian terdiri atas 56 peserta pelajar dan 17 peserta masyarakat umum,” katanya melalui Rokhis Purwadi Kabid Penelitian dan Pengembangan pada Bappeda Kabupaten Kudus, Selasa (17/5).

Tahap penjurian berlangsung selama empat hari.

Berbeda dari lomba Krenova tahun sebelumnya, Bappeda tahun ini melibatkan dua sekolah sebagai lokasi penjurian yakni MAN 1 Kudus dan MAN 2 Kudus.

Pelibatan sekolah ini selain sebagai ajang promosi lomba Krenova di kalangan pelajar, juga sebagai bentuk motivasi dan penghargaan bagi sekolah yang aktif mengirimkan anak didiknya untuk mengikuti lomba Krenova setiap tahunnya.

Bappeda membagi lomba dalam sejumlah kategori mulai inovasi pendidikan, rekayasa teknologi, pendidikan, kesehatan dan obat, agribisnis pangan, hingga energi.

Kreasi dan inovasi para peserta cukup variatif.

Pada hari pertama penjurian Selasa (17/5) pagi, Sebanyak 14 tim peserta memaparkan inovasinya.

Taufik Lismana Hendra misalnya, guru SD 1 Piji Kecamatan Dawe memaparkan inovasi pembelajaran lingkungan berbasis teknologi informasi. Ia membuat aplikasi khusus yang ia beri nama Sego Jangkrik, akronim semangat gotong royong jaga lingkungan Kudus agar menarik.

Aplikasi pembelajaran itu ia desain sendiri menggunakan sejumlah perangkat lunak untuk membuat sekaligus mengedit gambar dan video.

“Aplikasi ini saya buat sendiri menggunakan sejumlah softwere editing dengan nol biaya. Saya memanfatkan fasilitas yang ada di sekolah, termasuk laptop bantuan dari Pemerintah untuk mendesain pembelajaran yang menarik,” katanya.

Halaman:

Editor: Abdul Muiz

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tumpukan Sampah Sempat Penuhi Balai Jagong

Selasa, 30 Mei 2023 | 05:29 WIB
X