REMBANG, suaramerdeka-muria.com – Konflik antara Pemdes Jinanten Kecamatan Sale Kabupaten Rembang dengan kelompok warganya yang sebagian besar merupakan tokoh masyarakat, belum juga usai.
Berulang-kali mediasi atas konflik yang sudah berlangsung sejak pertengahan tahun lalu, digelar di Mapolres Rembang itu berakhir gagal.
Pemkab Rembang pun, melalui Dinpermades juga belum bisa berperan signifikan mendamaikan.
Baca Juga: Konflik Pemdes dan Warga di Sale Gegara Pohon Mahoni Tak Kunjung Selesai, Mediasi Selalu Buntu
Baca Juga: Miris, Gara-gara Pohon di Makam, Pemerintah Desa dan Warganya Berseteru
Setidaknya mediasi telah digelar tiga kali.
Kabar terbaru, Senin 9 Mei 2022, kelompok keagamaan warga yang merupakan anggota Jamaah Istighosah At-Taufik kembali menginginkan jalan damai.
Mereka sudah jenuh dengan konflik berkepanjangan dan berharap adanya islah atau damai dengan cara saling meminta maaf.
Jamaah At-Taufik Desa Jinanten ini merupakan kelompok keagamaan yang selama ini sebagai pihak penerima manfaat kayu hasil penebangan pohon di makam Desa Jinanten.
Kayu-kayu dari pohon tersebut selama ini dimanfaatkan sebagai perlengkapan pemakaman warga yang meninggal dunia, seperti patok, papan hingga deliko.
Artikel Terkait
Hasil Sepak Bola SEA Games 2022 : Timor Leste vs Myanmar, Kemenangan Ditentukan di Injury Time, Vietnam draw
Permintaan Gus Najih ke Santri : Tetap Berada di PPP
Lomban di Jepara, Kepala Kerbau Dilarung ke Laut, Jadi Rebutan Nelayan, Ini Khasiatnya
Ada yang Berbeda di Tradisi Kupat Lepet di Jepara
Daftar Jemaah Haji Bojonegoro dan Kabupaten Kota di Provinsi Jatim yang Akan Berangkat Tahun Ini 2022
Diduga Mabuk, Pria di Pati Nekat Lawan Polisi, Begini Nasibnya Sekarang
Daftar Calon Jemaah Haji Rembang dan Kabupaten Kota di Jateng yang Berhak Berangkat Tahun 2022
Daftar Nama Calon Jemaah Haji Bandung dan Kabupaten Lainnya di Jabar yang Berhak Berangkat Tahun 2022 Ini
Loket Pelayanan di MPP Blora Masih Banyak yang Kosong