KUDUS,suaramerdeka-muria.com – Pemudik yang melintas di Kabupaten Kudus pada arus balik Lebaran perlu mewaspadai kemacetan di jalur Pantura Desa Tenggeles, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus.
Di titik jalan tersebut mulai ramai pedagang kaki lima (PKL) tradisi Bulusan.
Puncak Tradisi Bulusan di Dukuh Sumber, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo berlangsung Senin (9/4). Tradisi syawalan Bulusan ini bertepatan dengan arus balik Lebaran di jalur Pantura.
Baca Juga: Polisi Siapkan Jalur Alternatif hingga Rekayasa Lalu-lintas Antisipasi Tradisi Syawalan di Kudus
Namun sejak kemarin, para pedagang sudah memadati jalan menuju makam Mbah Dudo di Dukuh Sumber.
PKL menggelar dagangan hingga pinggir jalan Pantura Desa Tenggeles. Supadi (55), PKL asal Welahan, Kabupaten Jepara memilih menggelar dagangannya di pinggir pantura persis di sekitar lampu merah Tenggeles.
Pedagang mainana truk oleng ini mengaku menggelar dagangan sejak Selasa lalu. “Alhamdulillah tahun ini boleh menggelar dagangan di sini setelah dua tahun tidak boleh berjualan karena pandemi Covid-19,” katanya.
Baca Juga: Siap-Siap.! Dukuh Sumber Gelar Tradisi Bulusan Tahun Ini
Supadi yang menjual mainan truk oleng seharga Rp 300 ribu per unit mengaku mampu mengumpulkan omzet hingga Rp 1 juta sehari.
“Saya sengaja menggelar dagangan di pinggir jalan untuk menggaet pengguna jalan yang melintas. Jika macet saya akan menata dagangan agak mundur agar tidak menambah kemacetan,” katanya.
Kepala Dukuh Sumber Fatoni menambahkan, puncak tradisi Bulusan ditandai dengan kirab warga menuju makam Mbah Dudo. Kirab tradisi Syawalan itu akan digelar, Senin (9/5) mendatang.
Artikel Terkait
Siap-Siap.! Dukuh Sumber Gelar Tradisi Bulusan Tahun Ini
Info Mudik : Enam Titik Rawan Kecelakaan Wajib Diwaspadai Pemudik di Pantura Rembang
Kudus PPKM Level 2, Bupati Kudus Izinkan Tradisi Syawalan
Nasib, Mudik ke Rembang Malah Dijebloskan ke Penjara, Ternyata Ini Penyebabnya