Operasi Pasar Minyak Goreng Curah Diserbu Warga, Prioritas UMKM

KUDUS,suaramerdeka-muria.com – Operasi pasar minyak goreng curah yang digelar Pemdes Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus diserbu warga. Warga mengaku masih sulit mencari minyak goreng curah, sehingga rela antre di balai desa, Selasa (26/4) sore.

Winarti (43), warga RT 5 RW 5 mengaku lebih memilih minyak goreng curah karena lebih murah dibanding minyak goreng kemasan. Ia yang membuka warung makan mengaku butuh minimal dua liter minyak goreng setiap hari.

“Ini kebetulan ada minyak goreng curah dijual seharga Rp 14 ribu per liter, saya pun ikut antre. Alhamdulillah dapat jatah 10 liter ini,” katanya.

Baca Juga: Ratusan Liter Minyak Goreng Ludes Dalam Satu Jam, Pantas Saja Harganya Rp 13.500 Per Liter

Kades Tumpangkrasak Sarjoko Saputro mengatakan, pihaknya mendapat jatah 8 ribu liter minyak goreng curah untuk dijual ke warga. Ia memang memprioritaskan pelaku UMKM yang membutuhkan minyak goreng lebih banyak ketimbang kalangan keluarga.

“Sebelumnya memang ada keluhan pelaku UMKM yang usahanya terganggu karena sulit mencari minyak goreng. Kebetulan ada distributor yang menawari, kami pun memfasilitasi operasi pasar ini,” katanya.

Untuk mencegah kerumunan warga, kata Sarjoko, pihaknya mengatur antrean warga agar tertib. Antrean ini, kata dia, diatur mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Jangan sampai hanya karena antre minyak goreng, pulang justru membawa virus. Ini kami atur agar kerumunan bisa dikendalikan,” katanya.

Baca Juga: Berkah Ramadan, BLT Minyak Goreng dan Bantuan Sembako Tunai Cair, Begini Cara Cek Penerimanya

Dari total 6 ribu warga Tumpangkrasak, Sarjoko memperkirakan hanya 400-an warga yang memanfaatkan operasi pasar itu.

Sebab sebelumnya ia mengumumkan jika operasi pasar ini diprioritaskan bagi para pelaku UMKM.

“Apalagi ini menjelang Lebaran, omzet pedagang bisa naik. Jika usaha berhenti gara-gara minyak goreng sulit, tentu disayangkan. Kami ingin ekonomi warga tetap berjalan,” katanya.