PATI, suaramerdeka-muria.com – Dunia seni tradisi menjadi salah satu sektor yang paling terdampak dengan adanya pandemi Covid-19.
Larangan manggung membuat para pemain ketoprak nyaris kehilangan mata pencaharian selama dua tahun terakhir ini.
Hal itu pun seperti yang dirasakan oleh Hartawan, seorang pemain ketoprak dari Desa Mangunrekso, Kecamatan Tambakromo Pati.
Dia mengaku harus pontang panting pasca larangan pentas diberlakukan.
Selama dua tahun terakhir ini dia harus memutar otak agar dapat bertahan hidup.
Baca Juga: Petani di Rembang Ini Sukses Tanam Padi Tanpa Urea, Begini Caranya
Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menjual mobil yang dimilikinya.
Hasil berjualan mobil itu kemudian dia gunakan sebagai modal berjualan mie di pusat kuliner (Puser) di Desa Gabus, Kecamatan Gabus.
Uniknya, dia tetap mempertahankan kesan seni ketoprak di warung yang diberi nama Warung Mie Siswo Budoyo tersebut.
Di warungnya juga terlihat ada keris dan mahkota raja (kuluk), serta foto-foto saat dia manggung ketoprak.
Artikel Terkait
Lima Pasangan Diduga Mesum di Kamar Kost Terjaring Razia di Pecangaan Jepara
PB Djarum Siapkan Opsi Baru untuk Gloria Emanuelle Jika Dicoret Dari Pelatnas
Pegawai Honorer Dihapus, Kudus Terancam Kekurangan Guru
UPDATE : Liga 3 Nasional Ditunda, 8 Kesebelasan Ditunjuk Jadi Tuan Rumah
Drawing Undian Pembagian Grup Liga 3 Nasional Gunakan Sistem Pot, Provinsi Ini Diuntungkan, Formatnya Begini
Gandeng ITB, PT Pura Barutama Kudus Ciptakan Mesin Pengolah Bensin Sawit Berkualitas Tinggi