Dokter Edwin Tohaga Ketua IDI Jepara

JEPARA,suaramerdeka-muria.com -  Meski kasus Covic-19 melandai, para dokter diminta agar para dokter tetap selalu waspada dan berhati hati didalam bekerja.

"Kami minta agar para dokter tetap menjaga diri dalam bekerja meski, kasus Covid-19 melandai. Juga, bersikap proaktif membantu pemerintah melakukan percepatan vaksinasi, serta mewaspadai beberapa penyakit yang berpotensi muncul," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah dokter Joko Handoyo saat melantik Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jepara periode Tahun 2021 – 2024 di Pendapa RA Kartini Jepara, Sabtu (8/1).

Dalam kepengurusan baru, dokter Edwin Tohaga menjabat sebagai ketua. Dokter RSUD RA Kartini Jepara itu  menggantikan ketua  periode sebelumnya dokter Triyono Teguh Widodo, yang kini menjadi Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI Cabang Jepara.

BACA JUGA : Bertahun-tahun Tak Ada Pendaftar, Formasi Dokter Spesialis Diusulkan Akan Diganti

Seusai dilantik, dokter Edwin bersama 67 jajaran pengurus dan koordinator wilayah menyampaikan tekadnya yang akan selalu menjaga marwah luhur profesi kedokteran. “IDI merupakan salah satu organisasi profesi yang menjadi jembatan untuk ikut menjaga kesehatan masyarakat kita,” ujarnya.

Dokter Edwin menyebutkan, ke depan dirinya akan melanjutkan program-program kerja yang sudah ada. Seperti rutin mengadakan kegiatan ilmiah hingga pengabdian masyarakat.

Selain itu, pihaknya juga mempunyai program kerja unggulan pada tahun ini. Yakni membuat forum diskusi yang melibatkan organisasi profesi lain, untuk melakukan riset terkait kondisi pemulihan pasca pandemi Covid-19.

"Kebetulan saat kami audiensi, Pak Bupati berharap ada diskusi dengan organisasi profesi lain, untuk membuat satu blue print tentang identifikasi, apa yang kita butuhkan pasca Covid,” tuturnya.

Harapannya, tahun ini merupakan tahun terakhir masa pandemi Covid-19. Sehingga dapat lebih fokus lagi dalam menyelesaikan prioritas masalah kesehatan sebelumnya. Di antaranya pencegahan tengkes, TBC, dan HIV. Lalu, yang terbaru adalah mengevaluasi kemungkinan narkoba, dan ODGJ.