KUDUS, suaramerdeka-muria.com – Tanggul kiri Sungsi Dawe di Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo saat ini sudah diperbaiki. Perbaikan penahan debit oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Seluna tersebut membuat sekitar 300 kepala keluarga di RW 4 yang nyaris menjadi langganan banjir akibat limpasan Sungai Dawe sedikit bernapas lega.
Kades Golantepus, Nur Taufik, Senin (29/11) menyatakan usulan pembuatan talud permanen sudah diajukan setahun yang lalu pada berbagai kesempatan. Namun, hal tersebut baru direalisasikan September.
‘’Tanggul kritis yang diperbaiki sepanjang 600 meter,’’ katanya.
BACA JUGA : Kudus Ditetapkan Awas Banjir, Sampah Menumpuk di Bendung Wilalung
Sebenarnya, tanggul yang kritis tidak hanya bagian kiri saja. Tanggul kanan Sungai Dawe juga berkondisi sama. Namun perbaikan dilakukan pada tanggul kiri terlebih dahulu dengan mempertimbangkan potensi banjir setiap tahunnya.
Pihaknya seperti tidak mengenal lelah mengajukan perbaikan tanggul kepada Balai Besar. Pasalnya, setiap musim penghujan warga yang kebanjiran selalu mengeluh kepadanya. Ironisnya, penyampaian keinginan warga tersebut terkadang disalahartikan sebagai sesuatu yang sangat vokal. Beberapa pihak bahkan meminta dirinya untuk mengerem berbicara macam-macam kepada pihak luar.
‘’Tetapi semua itu demi kepentingan masyarakat,’’ ungkapnya.
Dia berharap sejumlah wilayah yang dialiri Dawe melakukan pembersihan sampah secara bersama-sama. Pasalnya, bila dibersihkan secara bersama-sama diyakini memperlancar aliran air dan mengurangi risiko banjir.
Suudi (54) penduduk Desa Golantepus, sangat mengapresiasi penguatan tanggul tersebut. Pembuatan tanggul secara permanan akan mengurangi risiko banjir.
Artikel Terkait
Kudus Ditetapkan Awas Banjir, Sampah Menumpuk di Bendung Wilalung
Hujan Deras, Banjir Melanda Cepu, Rumah dan Jalan Raya Terendam Air
Ratusan Rumah Warga Terdampak Banjir di Cepu dan Kradenan