Kudus,suaramerdeka-muria.com – Kasus kejahatan skimming kartu ATM menimpa nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Kudus. Diperkirakan ada puluhan nasabah yang rekeningnya dibobol dengan modus skimming ATM BSI ini, dengan kerugian bervariasi.
Indikasi adanya tindak kejahatan skimming ini terungkap setelah perwakilan BSI Cabang Kudus menemuhi pihak rektorat Universitas Muria Kudus (UMK), Jumat lalu. Wakil Rektor II UMK Solekan menuturkan, pihak bank menginformasikan adanya laporan kejahatan skimming di ATM.
Skimming merupakan tindak kejahatan dengan mencuri informasid ari kartu debit menggunakan alat khusus bernama skimmer. Skimmer biasanya dipasang di mulut slot kartu ATM. Bentuknya yang mirip membuat nasabah tidak menyadari jika sedang menjadi target tindak kejahatan skimming.
BACA JUGA : Rekening Dibobol Rp 5,8 Miliar, Nasabah Gugat Bank Mandiri Rp 55,8 Miliar
Salah satu lokasi ATM yang dicurigai yakni berada di depan kampus UMK. Hingga Senin (29/11), ATM BSI di depan kampus UMK masih dikunci. “BSI menginformasikan ke kami karena banyak dosen dan karyawan yang memiliki rekening di BSI. Mereka mengimbau jika ada transaksi yang mencurigakan, segera melapor ke BSI,” katanya.
Atas laporan tersebut pihak kampung kemudian menginformasikan ke seluruh dosen dan karyawan melalui pesan Whatssapp. Solekan tidak tahu pasti berapa jumlah karyawan UMK yang menjadi korban skimming tersebut. Pasalnya dosen dan karyawan yang menjadi korban skimming ATM BSI langsung melapor ke pihak bank.
Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma melalui Kasat Reskrim AKP Agustinus David mengatakan, belum ada laporan terkait tindak kejahatan skimming yang menimpa nasabah BSI di Kabupaaten Kudus.
Artikel Terkait
Begini Kronologis Lengkap Dugaan Pembobolan Rekening Nasabah Bank Mandiri Kudus
Bank Mandiri Siap Kembalikan Rp 5,8 Miliar Dana Nasabahnya yang Raib, Ini Syaratnya
PN Kudus Sidangkan Kasus Dugaan Pembobolan Rekening Bank Mandiri Rp 5,8 Miliar