DBD Di Kudus Melonjak, Tiga Warga Meninggal

- Kamis, 11 November 2021 | 06:30 WIB
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Nuryanto. (suaramerdeka.com/Anton WH)
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Nuryanto. (suaramerdeka.com/Anton WH)

Kudus,suaramerdeka-muria.com - Kasus demam berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Kudus meningkat. Tahun ini terpantau 125 kasus. tiga diantaranya meninggal dunia.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas kesehatan Kabupaten Kudus, Nuryanto menyatakan kasus DBD tahun 2021 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020. Meski begitu, kasus kematian akibat DBD tahun ini mengalami penurunan.

"Tahun lalu kasus DBD di Kudus 40, sedangkan tahun ini dari bulan Januari sampai awal November ini sudah tercatat 125 kasus,'' katanya.

BACA JUGA : WASPADA !! DB di Blora Mengancam, Dinkes Ingatkan Warga Untuk Giat PSN

Namun untuk angka kematian akibat DBD mengalami penurunan. Tahun 2020 diketahui korban meninggal berjumlah lima orang, dan tahun ini sampai November terdapat tiga orang.

Nuryanto menjelaskan peningkatan kasus DBD tahun ini dipengaruhi beberapa faktor, seperti curah hujan yang relatif tinggi dibandingkan tahun lalu. Faktor lainnya, dampak penerapan screening dengan rapid DBD.

Seperti diketahui, screening DBD diberlakukan di Puskesmas mulai tahun ini. Proses screening ini membuat penderita DBD mudah terdeteksi. Penderita DBD pun segera mendapat penanganan medis, sehingga tak sampai masuk ke fase kritis.

''Selama ini kasus kematian akibat DBD terjadi karena keterlambatan penanganan,'' ujarnya. Penderita tidak menyadari jika gejala yang dialami merujuk ke DBD, dan dianggap demam biasa.

Sering dijumpai, saat masuk fase kritis baru dirujuk ke rumah sakit. Kondisi tersebut yang menyebabkan angka kematian akibat DBD tinggi.

''Saat sekarang kita mencoba menekan dengan penggiatan rapid DBD," tandasnya.

Kematian akibat DBD rata-rata terjadi pada anak usia dibawah 12 tahun. Sebagian besar penderita meninggal saat proses rujukan ke rumah sakit.

Nuryanto mengingatkan masyarakat Kudus tidak menyepelekan demam yang dialami anak-anak. Sebab, demam tersebut merupakan gejala dari infeksi virus dangue.

"Kalau anaknya demam, tolonglah diperiksakan ke Puskesmas minta dirapid DBD,'' paparnya.

Editor: Abdul Muiz

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Gerakan Santri Menulis Mengasah Bakat Terpendam

Kamis, 30 Maret 2023 | 04:31 WIB

Polisi Gelar Rekonstruksi Pertikaian Warga di Dawe

Selasa, 28 Maret 2023 | 02:39 WIB

Kudus Berambisi Boyong Adipura Kencana Tahun 2025

Minggu, 26 Maret 2023 | 17:26 WIB
X