Ruas Jalan Kabupaten Blora yang Rusak Berat dan Sedang Capai 439,45 Kilometer, Opsi Hutang Menguat

- Senin, 8 November 2021 | 18:45 WIB
Kondisi ruas jalan Kunduran Doplang (Jati) di musim penghujan ini semakin parah. Warga berharap Bupati Blora, Arief Rohman segera memperhatikan dan menganggarkan untuk perbaikannya.  (suaramerdeka.com/Urip Daryanto)
Kondisi ruas jalan Kunduran Doplang (Jati) di musim penghujan ini semakin parah. Warga berharap Bupati Blora, Arief Rohman segera memperhatikan dan menganggarkan untuk perbaikannya. (suaramerdeka.com/Urip Daryanto)

 
BLORA, suaramerdeka-muria.com–Ruas jalan kabupaten di Blora yang mengalami kerusakan mencapai 439,45 kilometer. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Ir. Samgautama Karnajaya, MT mengemukakan, butuh dana sekitar  Rp 300 Miliar untuk memperbaiki jalan kabupaten yang rusak tersebut.

Menurutnya, kerusakan jalan sepanjang 439,45 Km itu terdiri dari kerusakan berat dan sedang.

Jika ditambah dengan kerusakan ringan maka jumlahnya akan lebih panjang lagi.

Baca Juga: Butuh Rp 2,1 Triliun untuk Bangun Jalan Rusak di Blora, Bupati : Pemkab Rencanakan Hutang ke Lembaga Keuangan
 
“Butuh anggaran besar untuk memperbaiki jalan yang rusak itu yakni sekitar Rp 300 Miliar. Sementara proyeksi pendanaan infrastruktur di APBD 2022 pada DPUPR hanya mampu sebesar Rp 60 Miliar,’’ jelas Kepala PU Samgautama Senin (8/11/2021).
 
Ditambahkan, Pemerintah Kabupaten Blora terus berusaha memaksimalkan kondisi kemampuan anggaran daerah untuk menangani kerusakan jalan yang terus ditagih oleh masyarakat tersebut.
 
Keterbatasan anggaran di tahun 2022, dibenarkan oleh  Plt. Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD), Slamet Pamudji, SH., M.Hum.
 
Menurutnya, dibanding tahun 2021, kemampuan keuangan daerah Blora di tahun anggaran 2022 mengalami penurunan.

Baca Juga: UPDATE LIGA 3 JATENG 2021: Persipa Lolos Tak Terkalahkan, PSISa Harus Menunggu Hasil Persikama vs Persitema

Diantaranya, penurunan DAU sebesar Rp 28,5 Miliar, DAK Fisik turun sebesar Rp 54 Miliar.
 
Sementara itu, lanjut Mumuk, panggilan akrab Slamet Pamudji,  DBH Pusat juga turun sebesar Rp 13,7 Miliar. Demikian juga DBH Provinsi turun sebesar Rp 26 Miliar. ‘’Maka kita harus memutar otak untuk mencari pos anggaran perbaikan jalan termasuk efisiensi,” terangnya. 
 
Opsi Hutang
 
Terpisah, Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si mengakui bahwa kemampuan keuangan di Blora tahun anggaran 2022 sangat terbatas.

Dikarenakan dana dari pusat maupun pemprov turun drastis.

‘’Berbagai langkah sudah kami tempuh, hanya saja tetap saja tidak mampu untuk mengcover perbaikan jalan rusak di Blora. Sehingga opsi terakhir adalah hutang ke perbankan,’’ tandasnya Senin (8/11/2021).

‘’Semua itu demi untuk mewujudkan keinginan masyarakat akan jalan yang baik di Blora,'' tambahnya.

Baca Juga: Google Doodle Tampilkan Roehana Koeddoes Wartawati Pertama Indonesia dan Juga Pahlawan Nasional Hari Ini


Dikatakan, sebelum memutuskan opsi hutang, berbagai langkah yang sudah ditempuh Pemkab Blora adalah, mencari dukungan anggaran dari beberapa potensi seperti CSR Perusahaan, DBH Migas, hingga berusaha memperoleh bantuan dari Bojonegoro.
 
“Lobi-lobi telah kita lakukan. Pertamina kita minta untuk membantu membangun jalan Peting - Sumber. Terakhir Rabu kemarin kita sowan ke Bupati Bojonegoro agar dibantu membangun jalan dari Jembatan TBB menuju Bandara Ngloram. Doakan semoga disetujui,” ungkap Bupati Arief.
 
Untuk itu, lanjutnya, menyikapi keinginan masyarakat bahwa seluruh jalan rusak bisa segera dibangun, sementara kemampuan anggaran di Blora terbatas,  maka dengan skema pinjaman, kerusakan bisa diperbaiki lebih maksimal.

Baca Juga: Terkait Rencana PembangunanJalur Selatan Blora Tembus ke Tol Ngawi, Bupati Minta Dukungan DPR RI

 
‘’Jika di setiap tahun hanya ada anggaran kurang lebih Rp 100 miliar, butuh berapa tahun bisa selesai membangun jalan rusak di Blora,’’ imbuh Bupati.
 
Mas Arief, panggilan akrab Bupati Arief Rohman menyatakan, rencana pinjaman daerah tersebut untuk mempercepat pembangunan infrastruktur jalan di seluruh wilayah Kabupaten Blora yang dalam kondisi rusak berat dan banyak menjadi keluhan masyarakat.
 
‘’Tidak hanya Blora, skema pinjaman seperti ini juga dilakukan Pemkab Grobogan, dan Sampang Jatim untuk membangun infrastrukturnya.

Sudah kita ajukan persetujuan DPRD untuk pinjam anggaran Rp 250 miliar ke perbankan. Pinjaman ini hanya akan dilaksanakan bila mendapatkan persetujuan DPRD,” pungkas Bupati Arief Rohman. 
 
Sementara itu berdasarkan pemantauan, memasuki musim hujan saat ini, kerusakan jalan kabupaten di Blora semakin parah dan bertambah.

Halaman:

Editor: Abdul Muiz

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Berbagi Bahagia, BRI Cepu Bagikan Bantuan Sembako

Kamis, 13 April 2023 | 17:38 WIB
X