“Kami melihat potensi Ketoprak Pati yang begitu besar. Mereka mampu memainkan dengan penjiwaan. Apalagi dengan penulisan naskah ini tentu akan memunculkan warna baru sehingga lebih dikenal bagi milenial,” tambahnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Sri Erning Nurhayati mengapresiasi antusias peserta dalam mengikuti workshop tersebut.
Baca Juga: Masih Ada Wali Larang Mahasiswa PTM, STIE YPPI Terapkan Hybrid Learning
Terlihat dari peserta yang cukup banyak dan berasal dari berbagai latar belakang kesenian.
Dia berharap pasca kegiatan tersebut bisa memacu perkembangan seni ketoprak di Pati.
“Semoga ini bisa menjadi langkah awal yang baik bagi semua,” ujarnya.
Sementara itu Paryanto, moderator acara pelatihan tersebut mengatakan, persoalan naskah ketoprak memang menjadi problem tersendiri dalam perkembangan seni ketoprak ke depan.
Baca Juga: Sekda Jateng Jajal Mobil Listrik Buatan Santri Ponpes Balekambang
Banyak anak muda kesulitan dalam membaca naskah ketoprak yang saat ini telah ada.
“Untuk itulah kami ingin agar persoalan itu bisa terselesaikan. Kami berharap bisa memunculkan naskah-naskah baru yang mudah dipahami anak muda,” tandasnya.
Artikel Terkait
Ibu-ibuTidak Perlu Pusing, Sampah Rumah Tangga Bisa Diatasi dengan Membuat Ekoenzim
Dari Ngawen, Kunduran, Blora dan Kecamatan Tunjungan, Pengedar Obat Terlarang Itu Ditangkap Polisi
Dianggarkan Rp 6 Miliar, Pelebaran Jalan Sulang-Banyuurip Korbankan Rumah Warga dan Puluhan Pohon
15 Menit Disapu Puting Beliung, Seratusan Rumah Warga Empat Desa di Kudus Rusak
1.300 Dosis Vaksin Covid-19 Disuntikkan Pada Santri di Jepara di Peringatan Hari Santri 2021