PATI, suaramerdeka-muria.com – Kisah Mbah Ngasni, warga Dukuh Klumpit, Desa Kedalon, Kecamatan Batangan menarik simpati banyak orang.
Di masa senjanya, dia harus tinggal sebatang kara.
Mbah Ngasni sendiri awalnya hidup berkecukupan semasa suaminya masih hidup.
Baca Juga: Wujudkan Wilayah Bebas Korupsi, BKD Rembang Janjikan Pelayanan Tanpa Pungli
Namun selepas ditinggal mangkat suaminya, semua harta benda beserta tanah rumahnya dijual secara perlahan untuk biaya hidupnya.
Beruntung pemilik rumah dan tanah yang ditempatinya mengizinkan agar Mbah Ngasni tinggal di sana.
Pemiliknya bahkan turut merawatnya.
Kondisi Mbah Ngasni itu akhirnya mengundang iba dari masyarakat desa setempat, pemerintah desa, hingga anggota Dewan perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Firman Soebagyo.
“Memang pembeli atau pemilik rumah dan tanah yang sekarang mengizinkan nenek Ngasni tinggal di situ dan merawatnya seumur hidupnya. Agar tidak menjadi beban masyarakat sekitar, alhamdulillah saya telah melakuan pendekatan dengan yang bersangkutan. Kesepakatan perangkat desa dan warga masyarakat menyerahkan yang bersangkutan untuk dirawat di panti jompo di Rembang,” jelas Kades Kedalon Kecamatan Batangan, Hartatik.
Baca Juga: BUMN Awards 2021, Semen Gresik Raih Best Company Profile Video in Basic Group Category
Hartatik bahkan menyebut Pemdes Kedalon bersedia memakamkan Mbah Ngasni ini di tempat leluhurnya di Dukuh Klumpit, bila suatu saat nanti meninggal dunia.
Sementara itu anggota DPR RI Firman Soebagyo berharap, pemerintah dan warga Desa Kedalon harus tetap bertanggung jawab dan memperhatikan kehidupan dan kesehatan Mbah Ngasni selama ada di panti jompo.
Baca Juga: Siswa SDIT Amal Insani Jepara Juara Hihdzil Quran
“Toh seandainya suatu saat nanti, karena manusia itu akan mengalami kematian, saya minta kepala desa harus siap mengambil jenazah atau jasadnya almarhumah untuk dikebumikan di desanya kembali supaya bisa berkumpul dengan leluhurnya. Ini memang persoalan lama yang sudah terjadi, dan kami pun baru mengetahui hal ini baru kali ini,” katanya.
Baca Juga: Gas! PCNU Pati Siapkan 50 Ribu Vaksin untuk Santri
Dia meminta, agar kasus Mbah Ngasni jangan ada pihak-pihak yang mempolitisasi, tapi menjadikan hal ini sebuah pembelajaran.
Artikel Terkait
Vaksinasi di Pati Baru Capai 29 Persen, Bupati Keluhkan Stok Vaksin
45 Penambang di Rembang Jadi Sasaran Pajak, Tidak Diungkap Mereka Berizin atau Tidak
Mageri Segoro : Polisi Tanam 70 Ribu Mangrove di Pesisir Pantai Jepara
Kudus Kucurkan Banpol Rp 1,2 Miliar untuk 9 Parpol, Partai Demokrat Belum Ambil
Pelari Blora Bektiningsih Sumbang Pemecahan Rekor PON Lari Estafet Putri 4x400 Meter, Tim Jateng Raih Emas